Bagian dari sebuah karya ukiran kayu terlihat di Desa Wangkou yang berlokasi di wilayah Wuyuan, Provinsi Jiangxi, China timur, pada 20 September 2024. (Xinhua/Wan Xiang)
BEIJING, 6 November (Xinhua) — China mencatatkan kemajuan nyata dalam perlindungan dan pewarisan warisan budaya takbenda sejak disahkannya Undang-Undang Warisan Budaya Takbenda pada 2011, menurut sebuah laporan yang diajukan untuk ditinjau dalam sesi Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional (National People’s Congress/NPC) China yang sedang berlangsung pada Selasa (5/11).
Komite Tetap NPC China sebelumnya telah meluncurkan inspeksi terhadap penegakan Undang-Undang Warisan Budaya Takbenda. Inspeksi ini berlangsung dari Mei hingga September 2024.
Menurut laporan itu, China kini memiliki hampir 870.000 benda warisan budaya takbenda. Dari jumlah tersebut, 43 di antaranya telah dicantumkan ke dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO, menempati peringkat teratas di dunia.
Sejak 2011, anggaran pusat China telah mengalokasikan total 10,35 miliar yuan (1 yuan = Rp2.211) untuk mendukung perlindungan dan pewarisan proyek-proyek representatif warisan budaya takbenda nasional dan kegiatan yang dilakukan oleh para pewaris representatif benda-benda budaya itu di tingkat nasional, papar laporan tersebut.
Sementara itu, berbagai upaya telah dilakukan untuk terus menyempurnakan sistem hukum warisan budaya takbenda serta memajukan upaya-upaya dasar seperti investigasi dan pencatatan warisan budaya takbenda, menurut laporan tersebut.
Saat ini, China menetapkan sistem empat tingkat untuk daftar warisan budaya takbenda, kata laporan itu, seraya menambahkan bahwa lebih dari 90.000 individu telah diakui sebagai pewaris representatif, dengan 3.068 di antaranya berada di tingkat nasional.
Selain itu, berbagai upaya telah dilakukan untuk lebih mendekatkan warisan budaya takbenda kepada masyarakat. Sebagai contoh, otoritas pendidikan menetapkan bahwa pendidikan warisan budaya takbenda harus dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah dasar dan menengah.
Warisan budaya takbenda berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial, menurut laporan tersebut, serta mengungkapkan bahwa warisan budaya takbenda mendorong pengembangan beberapa bidang, seperti pariwisata dan revitalisasi pedesaan. [Xinhua]