JUDUL: Produsen mobil China BYD luncurkan merek premium DENZA di Thailand
SHOOTING TIME: 1 November 2024
DATELINE: 2 November 2024
DURASI: 00:01:06
LOKASI: Bangkok
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan acara peluncuran
STORYLINE:
Produsen mobil asal China, BYD, resmi meluncurkan merek premium DENZA di Thailand pada Jumat (1/11) dalam upaya untuk memperluas kehadirannya di pasar otomotif kelas atas di negara Asia Tenggara tersebut.
Narit Therdsteerasukdi, sekretaris jenderal Dewan Investasi Thailand, dalam pidato pembukaannya menekankan pentingnya kehadiran merek DENZA di pasar Thailand, yang menandai tonggak penting dalam pengembangan industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Thailand.
Narit mengungkapkan bahwa debut merek DENZA tidak hanya mencerminkan optimisme merek-merek internasional di pasar Thailand, tetapi juga akan menyuntikkan dorongan baru ke dalam pembangunan ekonomi Thailand. Thailand akan terus mendukung pengembangan industri EV dan menyediakan lingkungan investasi yang baik bagi perusahaan-perusahaan.
Thailand sudah lama menjadi pusat manufaktur dan ekspor otomotif regional. Dengan upaya promosi investasi pemerintah, negara itu bertujuan mengubah 30 persen produksi mobil tahunannya menjadi EV pada 2030.
Liu Xueliang, manajer umum divisi penjualan mobil BYD Asia Pasifik, mengatakan BYD saat ini telah menjual 56.000 unit EV di pasar Thailand, seraya menambahkan bahwa pengenalan merek DENZA merupakan rencana strategis penting lainnya bagi BYD setelah membuka pabriknya di Thailand pada tahun ini.
Sebagai sebuah pusat industri otomotif di Asia Tenggara, Thailand memiliki pasar mobil mewah yang matang. Liu meyakini merek DENZA, yang memadukan kemewahan dan teknologi berkelanjutan, akan disambut baik oleh para konsumen Thailand.
Sebagai produsen mobil terkemuka di dunia dan pelopor dalam industri EV China, BYD gencar memperluas pasar luar negerinya dalam beberapa tahun terakhir.
EV BYD saat ini dijual di 88 negara dan kawasan di seluruh dunia. Selain Thailand, BYD juga memiliki basis produksi di Brasil, Hongaria, Uzbekistan, dan negara lainnya.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Bangkok.
(XHTV)