Foto dokumentasi tak bertanggal ini menunjukkan sebuah pabrik digital untuk kendaraan penumpang di bawah naungan Shanghai Automotive Industry Corporation di Shanghai, China timur. (Xinhua)
BEIJING, 1 November (Xinhua) — China senantiasa mendukung dan mendorong kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi yang normal antara China dan Uni Eropa (UE) demi kepentingan bersama serta hasil yang saling menguntungkan dalam industri otomotif, demikian disampaikan Kementerian Perdagangan China.
Pernyataan tersebut disampaikan He Yadong, juru bicara kementerian itu, dalam konferensi pers pada Kamis (31/10) sebagai tanggapan atas pertanyaan mengenai rencana ekspansi bisnis dan investasi perusahaan-perusahaan otomotif China di Eropa menyusul keputusan UE memberlakukan tarif tambahan yang besar terhadap kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang berasal dari China.
“China selalu menjunjung tinggi sikap terbuka dan kooperatif, berpegang teguh pada persaingan penuh dan peran pemimpin pasar, serta menjalin kerja sama dengan negara-negara yang relevan di industri EV melalui berbagai cara termasuk kerja sama perdagangan, investasi, dan teknologi guna bersama-sama menjaga stabilitas rantai industri dan pasokan sektor otomotif global,” tutur sang jubir.
He menambahkan bahwa China berkomitmen pada transisi yang ramah lingkungan dan rendah karbon serta upaya bersama dalam mengatasi perubahan iklim.
Mulai Rabu (30/10), tarif tambahan UE akan berlaku untuk periode lima tahun. Keputusan UE untuk memberlakukan bea masuk imbalan (countervailing duty) definitif terhadap EV buatan China memicu penolakan keras, dengan China menyebutnya sebagai langkah yang “tidak adil, tidak masuk akal, dan tidak objektif.”
Pada Kamis, He menegaskan kembali sikap China terkait keputusan UE. Dia mengatakan bahwa pemberlakuan tarif definitif tidak sejalan dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan gagal mengatasi permasalahan utama industri China dan Eropa. He juga menuturkan bahwa China tidak menyetujui atau menerima keputusan tersebut. [Xinhua]