Foto yang diabadikan pada 9 Oktober 2024 ini menunjukkan kehancuran yang disebabkan oleh serangan udara Israel di Wardaniyeh, Lebanon. (Xinhua/Ali Hashisho/)
BEIRUT, 13 Oktober (Xinhua) — Perlawanan Islam (Islamic Resistance), sayap militer Hizbullah, terlibat dalam bentrokan sengit dengan tentara Israel di Lebanon barat daya sejak Sabtu (12/10) pagi waktu setempat, menurut sejumlah sumber Hizbullah dan militer Lebanon.
Sumber-sumber militer anonim itu mengatakan bahwa pasukan infanteri Israel berupaya menyusup ke pinggiran timur Desa al-Dhahira di bawah perlindungan tembakan artileri pada Sabtu pagi.
“Pasukan penyusup disergap oleh elemen-elemen Hizbullah, dan bentrokan antara kedua belah pihak pun pecah, dengan berbagai jenis senapan mesin, peluru artileri, dan roket digunakan,” kata sumber-sumber tersebut.
Foto yang diabadikan pada 10 Oktober 2024 ini menunjukkan puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Meidoun, Lebanon. (Xinhua/Taher Abu Hamdan)
Sementara itu, Hizbullah menuturkan dalam beberapa pernyataan terpisah bahwa Perlawanan Islam meledakkan sebuah alat peledak dan menembaki pasukan Israel yang mencoba memasuki al-Dhahira.
“Para pejuang Perlawanan Islam juga menyasar perkumpulan tentara musuh di pinggiran Desa Balida di sektor tengah dan membombardir Kota Tiberias, Israel, dengan sejumlah rudal darat-ke-darat,” tambah pernyataan itu.
Dalam pernyataannya, Divisi Operasional Perlawanan Islam mengatakan bahwa Israel menggunakan rumah-rumah pemukim di daerah pendudukan sebagai pusat berkumpulnya para perwira dan tentara untuk melancarkan agresi terhadap Lebanon.
“Rumah-rumah dan pangkalan militer ini merupakan target yang sah bagi rudal dan angkatan udara Perlawanan Islam,” papar pernyataan tersebut.
Masih pada Sabtu, Hizbullah mengatakan pihaknya melancarkan serangan droneterhadap pangkalan militer di Haifa, Israel utara, pada Jumat (11/10) malam waktu setempat.
Sejak Jumat malam, warga di Israel mulai merayakan Yom Kippur, hari paling suci dalam kalender Yahudi. Meski sebagian besar layanan ditutup pada hari libur tersebut, negara itu tetap waspada di tengah pertempuran di Gaza dan ketegangan yang kembali meningkat dengan Lebanon. [Xinhua]