Selain itu, biaya pemeliharaan sepanjang siklus hidup penuh bogietersebut dapat dipangkas sekitar 15 persen. Produk ini diperkirakan dapat memfasilitasi transformasi kereta EMU yang ramah lingkungan dan hemat energi.
Di lini produksibogieEMU CRRC Changchun Railway Vehicles, sebuah platform analisis mahadata (big data) menampilkan informasi utama, seperti biaya manajemen dan konsumsi sumber daya. Melalui pemrosesan data waktu nyata (real-time), platform ini dapat menghasilkan saran terkait desain dan manajemen produk.
“Platform analisis mahadata tersebut mendongkrak tingkat pemanfaatan peralatan sebesar 10 persen dan menurunkan biaya operasional dan manajemen sebesar 10 persen,” ujar Zhu Yan, yang menjabat wakil kepala perancang kereta peluru Fuxing di CRRC Changchun Railway Vehicles. Total rata-rata biaya tahunan berkurang lebih dari 5 juta yuan (1 yuan = Rp2.209).
Dengan mempelajari pengalaman lanjutan di luar negeri dan penyesuaian dengan kondisi unik China, perusahaan itu berhasil mengembangkan teknologi utama terkait peralatan angkutan kereta dan kapabilitas dalam hal penelitian dan pengembangan (litbang) serta produksi kereta EMU dengan jangkauan penuh.
Pada 21 Maret 2024, kereta kota pertama di dunia yang menggunakan tenaga hidrogen, yang dikembangkan secara independen oleh CRRC Changchun Railway Vehicles, melakukan uji kecepatan perdananya. Sebelumnya, penggabungan energi hidrogen dan peralatan angkutan kereta semacam itu belum pernah dilakukan.
Melaju dengan kecepatan 160 kilometer per jam saat muatan penuh, kereta tersebut hanya mengonsumsi 5 kilowatt-jam (kWh) energi per kilometer, sementara data yang mengukur setiap sistem mengonfirmasi stabilitas selama uji coba itu.
Sejauh ini, CRRC Changchun Railway Vehicles telah berhasil membangun sembilan platform produk dengan EMU, kereta bawah tanah, dan kereta maglev canggih, yang mencakup kapabilitas litbang dalam hal produk angkutan kereta dengan beragam tipe dan variasi.
Para penumpang berpose untuk difoto dengan kereta electrical multiple unit(EMU) dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di peron Stasiun Halim di Jakarta pada 17 April 2024. (Xinhua/Xu Qin)
MENYAMBUT KEDATANGAN KERETA CHINA
Sebagai contoh sukses dari inovasi independen, kereta cepat China kini dianggap sebagai “identitas” China dan disambut baik di seluruh dunia.
Pada Juli 2024, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh di Indonesia tercatat telah mengangkut 4 juta penumpang sejak mulai beroperasi secara komersial pada 17 Oktober 2023. Para masinis Indonesia sukses mengoperasikan kereta yang melayani penumpang di jalur itu dengan kecepatan 350 kilometer per jam.
Ini merupakan proyek kereta cepat pertama di luar China yang sepenuhnya menggunakan sistem, teknologi, dan komponen industri perkeretaapian China.
Akademi Ilmu Perkeretaapian China (China Academy of Railway Sciences/CARS) telah melakukan pengawasan dan konsultasi terkait kereta cepat ini, dan telah memberikan dukungan di berbagai bidang seperti kontrol kualitas di lokasi, peninjauan gambar, dan penelitian teknis.
Jalur kereta cepat sepanjang 142,3 km itu telah mempersingkat waktu tempuh antara Jakarta dan Bandung menjadi hanya 40 menit.
Sementara itu, Jalur Kereta China-Laos, proyek penting dari kerja sama Sabuk dan Jalur Sutra yang berkualitas tinggi, mulai beroperasi pada Desember 2021.
“Sebelum Jalur Kereta China-Laos dibuka, saya membutuhkan waktu dua hari untuk melakukan perjalanan dari Vientiane ke Mongla menggunakan mobil,” kata seorang penumpang asal Laos. “Sekarang, saya hanya membutuhkan waktu sekitar lima jam dengan kereta, sangat cepat dan nyaman.”
Proyek lain yang dibangun oleh China, kereta cepat Beograd-Novi Sad, telah mengangkut hampir 8,8 juta orang di jalur yang menghubungkan dua kota terbesar di Serbia itu sejak mulai beroperasi pada 2022.
Dalam Forum Sabuk dan Jalur Sutra untuk Kerja Sama Internasional ketiga pada Oktober 2023, CRRC Changchun Railway Vehicles menandatangani sebuah kontrak pembelian dengan Serbia untuk memperkenalkan kereta peluru China ke negara Eropa Timur ini.
Didasarkan pada platform teknis yang matang dan andal, desain dan produksi kereta disesuaikan dengan kondisi dan spesifikasi teknis perkeretaapian setempat.
Dalam beberapa tahun terakhir, produk CRRC Changchun Railway Vehicles telah diekspor ke 23 negara dan kawasan. Model bisnis ekspor perusahaan itu saat ini mencakup layanan siklus hidup penuh kendaraan, serta telah mendirikan 11 cabang dan anak perusahaan di seluruh dunia.
“Kereta cepat China melibatkan ilmu pengetahuan dan teknologi tingkat tinggi, pengaruh merek yang kuat, dan inovasi yang berkembang pesat,” ujar Tao Guidong, seorang ilmuwan di CRRC. [Xinhua]