Foto yang diabadikan dari Bukit Jingshan pada 12 Agustus 2024 ini menunjukkan gedung-gedung pencakar langit di Kawasan Bisnis Terpadu (Central Business District/CBD) pada hari yang cerah di Beijing, ibu kota China. (Xinhua/Li Xin)
BEIJING, 10 Oktober (Xinhua) — Beijing akan memperluas skenario penerbangan ketinggian rendah (low-altitude), termasuk untuk keperluan penyelamatan darurat dan pengiriman ekspres. Langkah ini diambil sejalan dengan komitmen kota itu untuk menggenjot industri ketinggian rendah yang sedang berkembang pesat.
Menurut rencana aksi terbaru Beijing perihal pengembangan ekonomi ketinggian rendah, kota itu berencana menarik lebih dari 5.000 perusahaan yang berkecimpung di sektor tersebut dan meningkatkan nilai industri ketinggian rendahnya menjadi 100 miliar yuan (1 yuan = Rp2.209) atau sekitar 14,2 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.607) per 2027 nanti.
Beijing akan fokus pada perluasan pemanfaatan penerbangan ketinggian rendah untuk penyelamatan darurat dan pengiriman ekspres, urai rencana itu. Berbagai layanan pengiriman ketinggian rendah reguler akan dipromosikan di distrik-distrik pinggiran kota termasuk Yanqing, Pinggu, Miyun, dan Fangshan.
Kota tersebut juga berencana membuka rute penumpang ketinggian rendah yang menghubungkan Bandar Udara Internasional Daxing Beijing dan Kawasan Baru Xiong’an di Provinsi Hebei, China utara. Selain itu, Beijing juga akan menjajaki perjalanan komuter udara antarkota antara Beijing dan area-area di sekitarnya.
Ekonomi ketinggian rendah mencakup penerbangan umum konvensional dan layanan yang didukung drone di wilayah udara ketinggian rendah. Banyak kota di China bergerak cepat untuk membangun pijakan di sektor tersebut, karena mereka menganggapnya sebagai jalur pembangunan industri baru.
Pada Agustus 2024, Beijing meluncurkan rute pengiriman logistik perdananya yang memanfaatkan wahana udara nirawak (unmanned aerial vehicle) di salah satu seksi Tembok Besar. Rute ini memungkinkan wisatawan menerima barang-barang bantuan musim panas dan pasokan darurat dalam hitungan menit.
Kota metropolitan Shanghai di China timur juga berencana membangun jaringan komunikasi ketinggian rendah. Jaringan itu ditargetkan mencapai tingkat pengembangan yang signifikan dan memiliki cakupan berkelanjutan di seluruh kota itu per akhir 2026, guna memfasilitasi pengembangan ekonomi ketinggian rendah. [Xinhua]