Seorang anak laki-laki yang terjangkit mpox menerima perawatan medis di sebuah rumah sakit di pinggiran Goma, Provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik (RD) Kongo timur, pada 19 Agustus 2024. (Xinhua/Str)
Dengan mengoordinasikan upaya nasional, regional, dan global, kampanye global tersebut bertujuan untuk meningkatkan strategi pemantauan dan respons, memastikan akses yang setara terhadap diagnostik dan vaksin, mengurangi penularan dari hewan ke manusia, serta memberdayakan masyarakat dalam pengendalian wabah.
JENEWA, 27 Agustus (Xinhua) — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (26/8) meluncurkan kampanye global untuk menanggulangi penularan mpox dari manusia ke manusia.
Rencana Kesiapsiagaan dan Respons Strategis (Strategic Preparedness and Response Plan) akan berlangsung dari September 2024 hingga Februari 2025, dengan membutuhkan anggaran sebesar 135 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.483). Dengan mengoordinasikan upaya nasional, regional, dan global, kampanye tersebut bertujuan untuk meningkatkan strategi pemantauan dan respons, memastikan akses yang setara terhadap diagnostik dan vaksin, mengurangi penularan dari hewan ke manusia, serta memberdayakan masyarakat dalam pengendalian wabah.
Foto yang diabadikan pada 21 Mei 2023 ini menunjukkan logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan latar belakang kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss. (Xinhua/Lian Yi)
Rencana vaksinasi tersebut menargetkan mereka yang paling berisiko, seperti kontak dekat kasus infeksi dan tenaga kesehatan, guna memutus rantai penularan. Rencana itu akan berfokus pada menyediakan kepemimpinan dan panduan strategis, serta memastikan akses terhadap perawatan medis bagi kelompok-kelompok rentan di daerah-daerah yang terdampak.
“Wabah mpox di RD Kongo dan negara-negara tetangganya dapat dikendalikan, dan dapat dihentikan,” ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Menurut sebuah pernyataan WHO, pengajuan pendanaan akan segera dilakukan. [Xinhua]