BEIJING, Seorang juru bicara (jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China pada Senin (12/8) mengatakan bahwa posisi China terkait isu Ukraina konsisten dan jelas.
Dilaporkan bahwa belum lama ini tentara Ukraina melancarkan serangan ke wilayah Kursk di Rusia. Rusia mengatakan bahwa serangan tentara Ukraina menyebabkan lebih dari 60 warga sipil menjadi korban, dan tentara Rusia berhasil menghentikan serangan tersebut. Wilayah Kursk telah mengumumkan keadaan darurat.
Menurut laporan sejumlah media, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidatonya bahwa Rusia membawa perang ke negaranya dan sekarang pasti merasakan konsekuensinya. Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa pihaknya tidak diberitahu sebelum serangan tersebut, dan pihak AS tidak merasa serangan itu merupakan eskalasi dalam hal apa pun dan Ukraina melakukan apa yang perlu dilakukannya agar sukses di medan perang. Menurut AS, serangan tersebut konsisten dengan kebijakan AS terkait apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan Ukraina dengan senjata AS, serta AS mendukung Ukraina untuk mempertahankan diri terhadap serangan-serangan lintas perbatasan.
Ketika diminta mengomentari perkembangan tersebut, sang jubir mengatakan bahwa pihak China menyerukan kepada semua pihak untuk mematuhi tiga prinsip guna meredakan situasi, yakni tidak ada perluasan medan konflik, tidak ada eskalasi konflik, serta tidak ada pihak yang memperkeruh situasi.
China akan terus menjaga komunikasi dengan komunitas internasional guna memainkan peran konstruktif untuk penyelesaian politik krisis tersebut, kata sang jubir. [Xinhua]