Foto yang diabadikan pada 23 Agustus 2021 ini menunjukkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) Amerika Serikat (AS) di Silver Spring, Maryland, AS. (Xinhua/Ting Shen)
Obat donanemab akan dijual dengan merek Kisunla untuk orang dewasa yang menderita penyakit Alzheimer simtomatik pada tahap awal. Ini meliputi mereka yang mengalami gangguan kognitif ringan dan orang dengan tahap demensia ringan pada penyakit Alzheimer, dengan patologi amiloid yang telah terkonfirmasi, ujar Eli Lilly.
LOS ANGELES, 3 Juli (Xinhua) — Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) Amerika Serikat (AS) telah menyetujui pengobatan terbaru untuk Alzheimer dari perusahaan farmasi AS, Eli Lilly, seperti diungkapkan pihak perusahaan obat tersebut pada Selasa (2/7).
Obat donanemab akan dijual dengan merek Kisunla untuk orang dewasa yang menderita penyakit Alzheimer simtomatik pada tahap awal. Ini meliputi mereka yang mengalami gangguan kognitif ringan dan orang dengan tahap demensia ringan pada penyakit Alzheimer, dengan patologi amiloid yang telah terkonfirmasi, kata perusahaan itu dalam sebuah siaran pers.
Kisunla, yang diberikan sekali sebulan, merupakan terapi penargetan plak amiloid yang pertama dan satu-satunya yang memiliki bukti mendukung penghentian terapi ketika plak amiloid telah berhasil dihilangkan. Hal ini dapat mengurangi biaya pengobatan dan jumlah infus yang diperlukan, kata perusahaan tersebut.
“Kisunla menunjukkan hasil yang sangat signifikan bagi orang-orang yang yang menderita penyakit Alzheimer simtomatik pada tahap awal, yang sangat membutuhkan pilihan pengobatan yang efektif,” kata Anne White, Wakil Presiden Eksekutif sekaligus Presiden Lilly Neuroscience, Eli Lilly and Company, dalam siaran pers itu.
Amiloid merupakan protein yang diproduksi secara alami di dalam tubuh yang dapat menggumpal dan membentuk plak amiloid. Penumpukan plak amiloid yang berlebihan di otak dapat menyebabkan masalah memori dan pemikiran yang berkaitan dengan penyakit Alzheimer. Kisunla dapat membantu tubuh menghilangkan penumpukan plak amiloid yang berlebihan dan memperlambat penurunan yang dapat mengurangi kemampuan orang untuk mengingat informasi baru, tanggal penting, dan janji temu; merencanakan dan mengatur; membuat makanan; menggunakan peralatan rumah tangga; mengelola keuangan; dan dapat ditinggal sendirian, menurut perusahaan itu.
Perusahaan tersebut mengatakan bahwa total biaya Kisunla bervariasi tergantung pada pasien, berdasarkan durasi perawatan hingga tuntas. Obat itu akan menelan biaya hingga 32.000 dolar AS (1 dolar AS = Rp16.392) untuk pengobatan selama 12 bulan, atau 48.696 dolar AS untuk pengobatan selama 18 bulan.
Menurut Alzheimer’s Association, sebuah organisasi kesehatan sukarela di seluruh dunia yang didedikasikan untuk perawatan, dukungan, dan penelitian Alzheimer, sekitar 6,7 juta warga AS berusia 65 tahun ke atas saat ini menderita demensia Alzheimer, dan jumlahnya dapat bertambah menjadi 13,8 juta pada 2060 mendatang. [Xinhua]