JUDUL: BYD luncurkan model EV ke-3 di Jepang
SHOOTING TIME: 25 Juni 2024/Dokumentasi
DATELINE: 26 Juni 2024
DURASI: 00:01:25
LOKASI: Tokyo
KATEGORI: EKONOMI
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan konferensi pers
2. SOUNDBITE (Bahasa Jepang): ATSUKI TOFUKUJI, Presiden BYD Auto Japan
3. Berbagai cuplikan BYD SEAL
STORYLINE:
Produsen mobil China BYD pada Selasa (25/6) meluncurkan model kendaraan listrik (electric vehicle/EV) ketiganya, SEAL, di Jepang, seiring masuknya BYD ke pasar sedan Jepang.
SEAL akan tersedia dalam dua versi, keduanya memiliki kapasitas baterai 82,56 kWh, menurut BYD Auto Japan Inc. dalam sebuah konferensi pers di Tokyo.
Model standarnya, yang dibanderol dengan harga 5,28 juta yen (1 yen = Rp102) atau sekitar 33.110 dolar AS (1 dolar AS = Rp16.379), menawarkan jarak tempuh sekitar 640 kilometer. Sementara itu, versi all-wheel-drive(AWD), yang dijual dengan harga 6,05 juta yen, menawarkan jarak tempuh 575 kilometer.
Pengiriman untuk model standar diperkirakan akan dilakukan pada akhir Juli, sedangkan untuk versi AWD diperkirakan akan dilakukan pada akhir Agustus.
Mengutamakan keamanan, performa sporty, dan kenyamanan, sedan yang baru diluncurkan ini dilengkapi fitur “blade battery” BYD, yang terkenal dengan daya jelajah yang jauh, densitas energi yang tinggi, dan masa pakai yang panjang.
Dikategorikan sebagai “sedan e-sport“, SEAL yang diluncurkan di Jepang menandai target BYD di pasar sedan setempat, kata Presiden BYD Auto Japan Atsuki Tofukuji, seraya menambahkan bahwa dirinya berharap peluncuran model ini akan secara signifikan mendongkrak penjualan pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini.
SOUNDBITE (Bahasa Jepang): ATSUKI TOFUKUJI, Presiden BYD Auto Japan
“BYD berencana meluncurkan model baru di Jepang setiap tahun. Kami ingin menjadi yang terdepan dalam impor EV ke Jepang.”
Pada 2015, pengiriman perdana bus-bus listrik BYD ke Kyoto menandai masuknya BYD secara resmi ke Jepang. Sejak mengumumkan masuknya perusahaan itu ke pasar mobil penumpang Jepang pada 2022, BYD telah memperkenalkan dua model, yaitu DOLPHIN, sebuah mobil compact, dan Atto 3, sebuah SUV, dengan tujuan untuk memberikan pilihan kendaraan yang beragam kepada konsumen Jepang.
BYD, yang kini memiliki 55 cabang di seantero Jepang, berencana menambah angka itu menjadi 90 cabang per akhir tahun ini.
Jepang masih menjadi pasar otomotif global yang penting dengan tingkat penetrasi EV yang relatif rendah. Menanggapi dorongan global menuju dekarbonisasi, pemerintah Jepang telah menetapkan target untuk semua penjualan mobil baru menjadi mobil listrik pada 2035 serta telah menerapkan kebijakan untuk mendukung transisi ke mobil listrik.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Tokyo.
(XHTV)