Seorang kontestan menunjukkan kemampuannya di bidang kaligrafi di ajang unjuk bakat dalam acara “Chinese Bridge” keempat untuk kategori siswa sekolah dasar di Hamburg, Jerman, pada 8 Juni 2024. (Xinhua/Ren Pengfei)
Per Mei 2023, lebih dari 180 negara telah menerapkan program pengajaran bahasa Mandarin, sementara 81 negara telah memasukkan bahasa tersebut ke dalam sistem pendidikan nasional mereka.
BEIJING, 13 Juni (Xinhua) — Dalam kompetisi kemahiran berbahasa Mandarin bertajuk “Chinese Bridge” di sejumlah negara, para partisipan dari berbagai latar belakang linguistik memamerkan kemahiran berbahasa Mandarin dengan penuh percaya diri dan semangat.
Dari 171 sekolah di Uni Emirat Arab yang menawarkan program bahasa Mandarin hingga integrasi bahasa Mandarin ke dalam ujian masuk perguruan tinggi di negara-negara seperti Hongaria, Irlandia, Inggris, dan Prancis, bahasa Mandarin semakin populer di seluruh dunia.
Data resmi menunjukkan bahwa hingga Mei 2023, lebih dari 180 negara telah menerapkan program pengajaran bahasa Mandarin, sementara 81 negara telah memasukkan bahasa tersebut ke dalam sistem pendidikan nasional mereka.
Meningkatnya antusiasme terhadap bahasa Mandarin di seluruh dunia menggarisbawahi minat global untuk merangkul peluang pembangunan berlimpah yang ditawarkan oleh China, memanfaatkan pasarnya, dan meningkatkan kerja sama dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu, yang muncul sebagai mitra perdagangan utama bagi lebih dari 140 negara dan kawasan.
Seraya menggarisbawahi peran China sebagai mitra terpercaya yang memberikan semakin banyak peluang, Gergely Salat, peneliti senior di Institut Urusan Luar Negeri Hongaria, memperkirakan bahwa akan ada lebih banyak pelajar yang antusias dengan China dan memilih bahasa Mandarin sebagai program studi mereka.
Selain itu, kemahiran berbahasa Mandarin membuka jalur karier baru bagi mereka yang mempelajarinya. Di Rusia, meningkatnya permintaan untuk tenaga profesional yang mahir berbahasa Mandarin telah memicu lonjakan permintaan guru bahasa Mandarin. Permintaan untuk guru bahasa Mandarin meningkat hampir empat kali lipat pada 2022, menurut laporan terbaru dari jaringan televisi Russia Today yang mengutip data dari Avito Rabota, situs lowongan kerja terkemuka di Rusia. Nilai upah untuk posisi tersebut juga mencatat peningkatan signifikan, sebut laporan itu.
Seorang kontestan berpartisipasi dalam Kompetisi Kemahiran Berbahasa Mandarin “Chinese Bridge” di Yangon, Myanmar, pada 8 Juni 2024. (Xinhua/Myo Kyaw Soe)
Selain itu, antusiasme global terhadap bahasa Mandarin juga menyoroti pesona unik yang dimiliki budaya China. Bahasa berperan sebagai jendela yang memungkinkan para pelajar asing untuk mengeksplorasi berbagai aspek dinamis dari peradaban China. Banyak pemuda asing tertarik untuk mempelajari bahasa Mandarin karena kekaguman mereka terhadap budaya China.
Di kompetisi “Chinese Bridge”, busana tradisional, kaligrafi, drama, lagu, dan seni bela diri China sukses memukau para penonton. Selain itu, film-film dan serial televisi China berhasil menarik banyak penggemar di seluruh dunia.
Budaya China, yang ditandai dengan keterbukaan dan inklusivitas, memiliki nilai-nilai seperti keselarasan dengan alam, keramahtamahan, dan saling menghormati. Antusiasme terhadap bahasa Mandarin mencerminkan resonansi dengan konsep-konsep tersebut.
Dalam pidatonya, Josef Leberer, pemenang kompetisi “Chinese Bridge” untuk kategori universitas di Swiss, mengutip sejumlah ungkapan China, seperti “laut tidak menolak sungai” dan “mencari titik temu sembari menghargai perbedaan,” untuk menguraikan pemahamannya perihal tema kompetisi tersebut, yakni “Satu Dunia, Satu Keluarga” (One World, One Family).
Leberer menuturkan bahwa di dunia yang penuh dengan berbagai tantangan, dia menggunakan ungkapan-ungkapan China untuk menggambarkan bagaimana orang-orang harus membangun jembatan di antara budaya yang beragam saat dihadapkan dengan perbedaan. [Xinhua]