BEIJING, Tindakan separatis yang dilakukan oleh otoritas Taiwan menjadi alasan mendasar mengapa China Daratan menghentikan pemangkasan tarif yang dinikmati oleh beberapa produk Taiwan di bawah Perjanjian Kerangka Kerja Sama Ekonomi (Economic Cooperation Framework Agreement/ECFA), kata seorang juru bicara (jubir) China Daratan pada Jumat (31/5).
Otoritas Taiwan yang dipimpin oleh Lai Ching-te tetap berpegang teguh pada pendirian “kemerdekaan Taiwan”, menolak untuk mengakui Konsensus 1992, dan menghasut konfrontasi lintas Selat serta “pemisahan diri” (decoupling) secara ekonomi, kata Chen Binhua, jubir Kantor Urusan Taiwan di Dewan Negara China.
Tindakan ini secara serius merusak landasan konsultasi lintas Selat dan implementasi ECFA, yang ditandatangani berdasarkan landasan politik bersama Konsensus 1992 yang mewujudkan prinsip Satu China, tutur Chen.
Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara China pada Jumat mengumumkan akan menangguhkan konsesi tarif untuk 134 produk dari Taiwan yang saat ini menikmati tarif preferensial yang ditetapkan dalam ECFA.
ECFA mulai diberlakukan pada 2010 sebagai pakta ekonomi komprehensif yang bertujuan untuk menurunkan hambatan komersial di Selat Taiwan. Di bawah “program panen awal” (early harvest program), China Daratan memangkas tarif atas 539 produk asal Taiwan, sementara Taiwan menurunkan bea atas 267 produk dari China Daratan.
Memperjuangkan “kemerdekaan Taiwan” tidak akan menghasilkan perdamaian maupun pembangunan, dan hanya akan membawa bencana serta kerugian bagi Taiwan, yang merusak kepentingan perusahaan dan warga Taiwan, ujar Chen.
Chen menyatakan bahwa China Daratan selalu memiliki sikap positif untuk memajukan pertukaran dan kerja sama ekonomi lintas Selat.
“Kami akan terus menyambut dan mendukung para rekan sebangsa dan bisnis asal Taiwan untuk berinvestasi di China Daratan,” lanjut Chen. “Kami akan memberikan perlakuan yang lebih setara bagi para rekan sebangsa dan bisnis asal Taiwan.” Selesai