JUDUL: Huawei serahkan hadiah kepada pemenang hackathon kebutuhan khusus di Kenya
SHOOTING TIME: 28 Mei 2024
DATELINE: 30 Mei 2024
DURASI: 00:00:51
LOKASI: Nairobi
KATEGORI: MASYARAKAT
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan upacara penyerahan hadiah
STORYLINE:
Perusahaan telekomunikasi China, Huawei, pada Selasa (28/5) memberikan berbagai hadiah, termasuk trofi, sertifikat, dan gawai elektronik, kepada para pemenang pekan retas (hackathon) kebutuhan khusus yang diluncurkan di Kenya pada Maret lalu.
Para pemenang, yang merupakan mahasiswa dari program Huawei ICT Academy, mendapat pengakuan atas upaya mereka dalam mengembangkan solusi-solusi luar biasa untuk meningkatkan taraf hidup para penyandang disabilitas.
Sejumlah pejabat pemerintah senior dan eksekutif Huawei menghadiri upacara penyerahan hadiah tersebut, yang diadakan di sela-sela pertemuan tahunan Bank Pembangunan Afrika (African Development Bank) di Nairobi.
Winnie Chepkonga, pakar hubungan masyarakat di Huawei Kenya, menuturkan bahwa hackathonkecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) penting untuk mendorong para mahasiswa berinovasi demi kepentingan para penyandang disabilitas.
Chepkonga mengatakan bahwa hackathonini bertujuan untuk menemukan solusi bagi tantangan yang dihadapi oleh para penyandang disabilitas, yang mengarah pada pengembangan gagasan, model, dan perangkat lunak untuk membantu mereka dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat.
Sejumlah mitra yang berpartisipasi dalam hackathonkebutuhan khusus yang diselenggarakan oleh Huawei ini meliputi Institut Pendidikan Khusus Kenya dan Badan Inovasi Nasional Kenya.
Huawei menegaskan kembali komitmennya untuk menciptakan ekosistem yang memungkinkan pemanfaatan AI guna meningkatkan kemampuan kognitif dan peluang untuk menghasilkan pendapatan bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan fisik.
Menurut data pemerintah, penyandang disabilitas mencakup 10 persen dari populasi Kenya, atau setara dengan 4,4 juta orang, dan banyak dari mereka dikucilkan serta mengalami marginalisasi.
Norman Kiogora, Direktur Institut Pendidikan Khusus Kenya, mengatakan bahwa melalui kemitraan dengan Huawei, lembaga itu akan dapat meningkatkan akses ke teknologi yang mendukung para penyandang disabilitas. Kiogora menekankan bahwa dengan memanfaatkan AI, penyandang disabilitas dapat memperoleh keterampilan seumur hidup, berintegrasi ke dalam perekonomian mainstream, dan meningkatkan kesadaran tentang lingkungan sekitar mereka.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Nairobi.
(XHTV)