Orang-orang mengunjungi Pasar Bunga Dounan saat liburan Festival Pertengahan Musim Gugur dan Hari Nasional di Kunming, Provinsi Yunnan, China barat daya, pada 5 Oktober 2023. (Xinhua/Chen Xinbo)
BEIJING, 29 Mei (Xinhua) — Bagi kebanyakan masyarakat China, membeli bunga potong segar semakin menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, bukan lagi kemewahan yang hanya dilakukan untuk acara-acara khusus seperti Hari Valentine.
Hal ini terutama berlaku bagi Lin Xiaoyun, seorang warga Beijing yang membeli bunga segar hampir setiap pekan melalui sesi siaran langsung daring(livestreaming) yang diselenggarakan oleh para pedagang dari Pasar Bunga Dounan, pasar perdagangan bunga potong segar terbesar di Asia.
“Para pedagang di Dounan memberikan penawaran yang menarik. Hanya dengan 10 yuan (1 yuan = Rp2.220), saya bisa menikmati kecantikan bunga selama sepekan,” ujarnya. “Bekerja itu sangat melelahkan, dan merawat anak saya juga cukup melelahkan. Membeli bunga adalah cara untuk membuat diri saya merasa lebih baik.”
Kisah Lin merupakan bagian dari tren yang lebih luas di China, yang membuat semakin banyak orang memasukkan bunga segar ke dalam rutinitas harian mereka untuk mencerahkan rumah dan meningkatkan semangat mereka.
Lang Yu, yang mengelola toko fisik di Pasar Bunga Dounan di Kota Kunming, Provinsi Yunnan, menyaksikan secara langsung pergeseran ini. “Orang-orang sekarang sangat mementingkan upacara dan perayaan. Bunga segar telah menjadi cara umum untuk mengekspresikan kasih sayang,” katanya.
Dounan mencatat 40 juta bunga dari 1.600 varietas diperdagangkan setiap harinya, menjadikan angka tersebut barometer dinamis bagi industri bunga potong segar di China.
Dengan sekitar 1,5 juta hektare lahan yang didedikasikan untuk budi daya bunga dan lebih dari 5 juta orang yang terlibat dalam industri itu, China telah menjadi produsen bunga terbesar di dunia, serta pedagang dan konsumen bunga yang penting.
Ledakan permintaan dipenuhi oleh semakin banyaknya toko bunga daring, yang memungkinkan para konsumen perkotaan untuk memesan bunga hanya dengan beberapa sentuhan pada ponsel pintar mereka. Menurut perusahaan statistik internet, Statista, e-commercebunga di China sedang meningkat karena perkembangan layanan logistik, dengan skala pasar yang diperkirakan akan mencapai 164,4 miliar yuan pada 2025.
Bi Qianqian menyadari potensi penjualan bunga melalui livestreamingempat tahun yang lalu dan sekarang melayani para konsumen daring. “Sesi siaran saya yang paling sukses yaitu menjual 200.000 bunga hanya dalam waktu satu jam,” ujar Bi, yang merupakan pembawa acara livestreamingdi Pasar Bunga Dounan.
Provinsi Yunnan memproduksi 18,97 miliar bunga potong segar pada 2023, menghasilkan nilai outputpertanian sebesar 47,2 miliar yuan, menurut departemen pertanian dan urusan pedesaan provinsi tersebut.
Sementara Dataran Tinggi Yunnan-Guizhou yang indah di China barat daya terkenal dengan produksi bunganya, transformasi juga terjadi di Lingyuan, China timur laut. Sejumlah rumah kaca bunga yang luas telah didirikan di daerah tersebut, untuk memastikan pasokan bunga segar sepanjang tahun.
Dengan nilai outputindustri tahunan menembus 1 miliar yuan, menanam bunga telah menjadi pilihan utama para penduduk guna mencapai kemakmuran. “Saya bisa menghasilkan 100.000 yuan tahun ini,” sebut Zhang Yulu (45), seorang petani yang membudidayakan bunga lili di Lingyuan, Provinsi Liaoning.
Sebuah pedoman yang dikeluarkan oleh Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput Nasional China bersama Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan mengemukakan bahwa pada 2025, penjualan tahunan industri bunga di China akan mencapai 300 miliar yuan, dan lebih dari 700 miliar yuan pada 2035 mendatang.
Para ahli mengaitkan sebagian besar pertumbuhan ini dengan pergeseran alami yang disebabkan oleh perkembangan ekonomi di China. Saat keluarga memiliki lebih banyak pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposable income), mereka lebih bersedia untuk membelanjakan barang-barang yang mungkin dianggap sebagai pemborosan di masa lalu.
Statistik dari Cabang Perdagangan Retail Asosiasi Bunga China menunjukkan bahwa kaum hawa merupakan konsumen bunga utama di China, mencapai 61,4 persen dari total keseluruhan. Lebih dari 60 persen dari konsumen ini memiliki pendapatan bulanan antara 5.001 hingga 15.000 yuan.
“Bagi kebanyakan masyarakat China, membeli bunga telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka,” kata Zhang Yan, research fellowdari Akademi Ilmu Sosial Liaoning. “Selain pertumbuhan ekonomi, tren ini mencerminkan keinginan yang berkembang untuk gaya hidup yang lebih romantis dan lebih ramah lingkungan.” Selesai