Foto dari udara yang diabadikan menggunakan drone pada 16 Mei 2024 ini memperlihatkan lintasan uji coba jalanan perkotaan milik Volkswagen China Technology Company (VCTC) di Hefei, Provinsi Anhui, China timur. VCTC pada Kamis (16/5) meluncurkan lintasan uji coba jalanan perkotaan di Kota Hefei, ibu kota Provinsi Anhui, China timur. (Xinhua)
HEFEI, 17 Mei (Xinhua) — Volkswagen China Technology Company (VCTC), pusat penelitian dan pengembangan (litbang) terbesar di luar Jerman milik Volkswagen Group, menggelar upacara peletakan batu pertama untuk pembangunan tahap III pusat litbang tersebut dan meluncurkan Lintasan Uji Coba Jalanan Perkotaan (City Test Track/CTT) pada Kamis (16/5) di Hefei, ibu kota Provinsi Anhui, China timur.
Meliputi area seluas sekitar 110.000 meter persegi, proyek tahap III ini dijadwalkan selesai dibangun pada 2027, dengan workshop eksperimental diperkirakan akan mulai beroperasi pada 2025.
Menurut VCTC, pusat litbang yang diperluas tersebut akan memfasilitasi pekerjaan litbang pada platform kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV), kendaraan lengkap, suku cadang dan komponen, serta integrasi dan pengujian perangkat keras dan perangkat lunak.
CTT berfokus pada pengujian kinerja dan verifikasi fungsional kendaraan terhubung cerdas, menjadikannya lintasan uji coba pertama milik Volkswagen Group di China.
Dengan luas hampir 200.000 meter persegi, CTT memiliki serangkaian fasilitas dan lintasan uji coba. Setelah beroperasi penuh, para engineerlitbang dapat melakukan pengujian dan penyesuaian real-timepada model-model baru, sehingga mempercepat laju iterasi pengembangan perangkat lunak dan perangkat keras.
“Peletakan batu pertama tahap III dan dimulainya operasi di CTT merupakan tonggak penting. CTT akan segera memulai pengujian teknologi dan aplikasi untuk model-model baru kami, sementara gedung baru akan makin memperkuat keputusan litbang kami di masa depan,” kata CEO VCTC Thomas Ulbrich.
Dengan investasi sekitar 1 miliar euro (1 euro = Rp17.340), VCTC mulai beroperasi pada Januari 2024. [Xinhua]