JUDUL: Menlu Mesir dan Slovenia bahas perkembangan situasi Gaza
SHOOTING TIME: 12 Mei 2024
DATELINE: 13 Mei 2024
DURASI: 00:02:04
LOKASI: Kairo
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan suasana konferensi pers
2. SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): SAMEH SHOUKRY, Menteri Luar Negeri Mesir
3. SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): TANJA FAJON, Menteri Luar Negeri dan Urusan Eropa Slovenia
4. Berbagai cuplikan suasana pertemuan
STORYLINE:
Menteri Luar Negeri (Menlu) Mesir Sameh Shoukry melangsungkan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri dan Urusan Eropa Slovenia Tanja Fajon pada Minggu (12/5) di Kairo untuk membahas perkembangan situasi terkini di Jalur Gaza.
Dalam sebuah konferensi pers gabungan, Shoukry menyampaikan apresiasi atas sikap Slovenia terhadap isu-isu yang berkaitan dengan kawasan Arab. Shoukry menyebut bahwa sikap Slovenia terhadap perjuangan Palestina sesuai dengan prinsip-prinsip hukum kemanusiaan internasional.
SOUNDBITE 1 (Bahasa Arab): SAMEH SHOUKRY, Menteri Luar Negeri Mesir
“Ada konsensus internasional mengenai penolakan terhadap ekspansi operasi militer (Israel) di Rafah (Palestina) atau operasi Israel secara umum. Invasi ke Rafah selalu ditentang oleh masyarakat internasional mengingat ancaman besar yang disebabkannya bagi warga sipil Palestina yang tinggal di daerah itu. Israel, sebagai pihak yang menduduki, harus memikul tanggung jawab, memberikan bantuan kepada rakyat Palestina. Selain itu, akses perlintasan perbatasan Rafah (di sisi Palestina) juga harus dibuka.”
Fajon mengatakan bahwa memanfaatkan kelaparan sebagai senjata perang di Gaza sudah keterlaluan. Menteri Slovenia itu mendesak Israel untuk segera membuka “jalur kemanusiaan.”
SOUNDBITE 2 (Bahasa Inggris): TANJA FAJON, Menteri Luar Negeri dan Urusan Eropa Slovenia
“Kami melakukan segala hal yang dapat dilakukan untuk memastikan adanya gencatan senjata, dan bantuan kemanusiaan tambahan guna mencegah eskalasi lebih lanjut di Rafah, serta pembukaan kembali perlintasan perbatasan maupun diskusi serius tentang arsitektur politik lebih lanjut, yakni solusi dua negara, agar dapat secara serius diimplementasikan dengan tujuan membuat warga Israel dan Palestina hidup berdampingan dengan aman dan damai.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Kairo.
(XHTV)