Orang-orang menggunakan payung untuk berlindung dari teriknya sinar matahari di Quezon City, Filipina, pada 30 April 2024. (Xinhua/Rouelle Umali)
MANILA, 10 Mei (Xinhua) — Kerugian akibat El Nino dan kekeringan yang melanda sektor pertanian Filipina telah mencapai 5,9 miliar peso (1 peso Filipina = Rp280) atau 103 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.054), demikian disampaikan Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos pada Kamis (9/5).
Marcos menambahkan bahwa setidaknya 3,6 juta warga Filipina di seluruh negeri telah terdampak oleh fenomena El Nino.
Di tengah upaya Filipina untuk mengatasi cuaca terik, negara di Asia Tenggara itu juga bersiap-siap menghadapi kedatangan La Nina.
“Kita berada di tengah cuaca ekstrem; panas ekstrem saat ini dan hujan lebat dalam beberapa bulan mendatang,” kata Marcos dalam kunjungannya ke Zamboanga City di Filipina selatan.
Marcos terbang ke wilayah tersebut untuk mendistribusikan bantuan kepada para petani dan nelayan yang terkena dampak parah dari El Nino.
El Nino terjadi ketika air laut lebih hangat dari biasanya, sedangkan La Nina merupakan peristiwa pendinginan suhu permukaan laut dalam skala besar di Samudra Pasifik bagian tengah dan khatulistiwa. [Xinhua]