Foto yang diabadikan pada 22 Mei 2023 ini menunjukkan suasana pabrik General Tire Technology (Kamboja) di Zona Ekonomi Khusus Sihanoukville (Sihanoukville Special Economic Zone/SSEZ) di Provinsi Preah Sihanouk, Kamboja. (Xinhua/Ly Lay)
PHNOM PENH, 6 Februari (Xinhua) — Nilai impor dan ekspor yang melewati Zona Ekonomi Khusus Sihanoukville (Sihanoukville Special Economy Zone/SSEZ) di Kamboja mencapai 3,36 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.705) pada 2023, meningkat 34,8 persen secara tahunan (year on year/yoy), ungkap operator SSEZ dalam sebuah pernyataan baru-baru ini.
Didirikan bersama oleh investor China dan Kamboja, SSEZ merupakan proyek unggulan di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI).
“Volume perdagangan melalui SSEZ menyumbang sekitar 7,18 persen dari total volume perdagangan Kamboja,” kata pernyataan itu.
Zona ekonomi seluas 11 kilometer persegi ini telah menarik investasi kumulatif sebesar 2,27 miliar dolar AS, mengakomodasi total 180 perusahaan yang berasal dari China, Eropa, Amerika Serikat, Asia Tenggara, serta sejumlah negara dan kawasan lainnya, dan menciptakan sekitar 30.000 lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
Sok Siphana, seorang menteri senior sekaligus ketua emeritus di Dewan Direksi Asian Vision Institute, mengatakan bahwa SSEZ, bersama dengan proyek-proyek besar BRI lainnya, secara signifikan mendukung pembangunan ekonomi dan konektivitas Kamboja.
“Pembangunan beberapa kawasan industri seperti SSEZ, peningkatan modal, serta perluasan produksi pabrik ban mobil dan semen telah meningkatkan level industrialisasi di Kamboja dan menciptakan banyak lapangan kerja maupun pendapatan pajak bagi negara ini,” ujarnya kepada Xinhua dalam sebuah wawancara baru-baru ini.
Neak Chandarith, selaku direktur Pusat Penelitian Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 Kamboja, mengatakan bahwa SSEZ terletak di dekat Pelabuhan Otonom Sihanoukville, yang merupakan pelabuhan laut-dalam, sehingga memudahkan perdagangan antara Kamboja dan seluruh dunia.
“SSEZ berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Kamboja,” katanya kepada Xinhua pada Senin (5/2). “Zona industri ini, bersama dengan proyek-proyek BRI lainnya, telah memainkan peran penting dalam membantu Kamboja mencapai tujuan ambisiusnya untuk menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas pada 2030 dan negara berpenghasilan tinggi pada 2050.” Selesai