Orang-orang mengunjungi pameran Natal di sebuah pusat perbelanjaan di Berlin, Jerman, pada 21 Desember 2023. (Xinhua/Ren Pengfei)
Konsumen Jerman akan merasakan dampak dari kenaikan harga energi pada 2024, kata CEO perusahaan pemasok energi Jerman E.ON pada Selasa (2/1). Perkembangan ini didorong oleh langkah-langkah pemerintah untuk menstabilkan anggaran nasional, kata Leonhard Birnbaum.
BERLIN, 2 Januari (Xinhua) — Konsumen Jerman akan merasakan dampak dari kenaikan harga energi pada 2024, kata CEO perusahaan pemasok energi Jerman E.ON pada Selasa (2/1). Perkembangan ini didorong oleh langkah-langkah pemerintah untuk menstabilkan anggaran nasional, kata Leonhard Birnbaum.
Gagasan bahwa listrik dan gas “kemungkinan akan menjadi lebih mahal lagi mulai 2024” setelah penurunan harga baru-baru ini “bukanlah kabar baik bagi konsumen,” kata Birnbaum kepada surat kabar Rheinische Post.
“Ini merupakan biaya tambahan akibat isu politik yang harus dibebankan oleh semua pemasok kepada pelanggan gas dan listrik,” kata Birnbaum.
Jika dibandingkan dengan periode sebelum krisis energi pada 2021, harga listrik grosir masih dua kali lipat lebih tinggi, yakni 100 euro (1 euro = Rp17.054) atau sekitar 110 dolar AS (1 dolar AS = Rp15.473) per megawatt-jam (MWh). “Saya tidak memperkirakan harga akan turun kembali ke level 2021,” kata Birnbaum.
Setelah keputusan Mahkamah Konstitusi Jerman yang membatalkan realokasi dana bantuan COVID-19 untuk kebijakan iklim pada November, pemerintah Jerman memangkas 5,5 miliar euro dalam bentuk subsidi untuk operator jaringan listrik. Pemerintah Jerman juga menaikkan harga CO2 untuk gas dari 30 menjadi 45 euro per ton.
Keputusan tersebut “pada dasarnya merupakan kesempatan besar bagi para politisi dan masyarakat untuk memikirkan kembali pengeluaran dan prioritas,” kata Birnbaum, seraya menambahkan bahwa Jerman harus berinvestasi lebih banyak lagi untuk masa depan negara itu. “Satu-satunya cara untuk mempertahankan kemakmuran kita adalah melalui inovasi.”
Orang-orang mengunjungi pameran Natal di Berlin, Jerman, pada 20 Desember 2023. (Xinhua/Ren Pengfei)
Menyusul kekhawatiran terkait kelangkaan gas pada musim dingin tahun lalu, CEO E.ON itu percaya bahwa kali ini Jerman “jauh lebih siap,” dengan fasilitas-fasilitas penyimpanan gas yang “terisi penuh.” Namun, jika terjadi eskalasi dalam situasi di Timur Tengah, “hal itu akan berdampak terhadap semua pasar energi,” ujarnya memperingatkan. [Xinhua]