Para perwakilan melakukan pemungutan suara untuk sebuah draf resolusi dalam pertemuan Dewan Keamanan di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada 14 Desember 2023. (Xinhua/UN Photo/Loey Felipe)
“Mengingat perkembangan situasi saat ini, China yakin Dewan Keamanan harus membuat penyesuaian yang tepat waktu terkait sanksi-sanksi itu guna memfasilitasi keterlibatan pragmatis antara masyarakat internasional dan Afghanistan dan demi menghindari dampak negatif terhadap mata pencarian rakyat Afghanistan dan pembangunan negara itu,” kata Geng Shuang, deputi perwakilan tetap China untuk PBB.
PBB, 14 Desember (Xinhua) — Seorang utusan China pada Kamis (14/12) meminta Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menerapkan penyesuaian yang diperlukan terhadap mekanisme sanksi Afghanistan berdasarkan situasi di lapangan.
Geng Shuang, deputi perwakilan tetap China untuk PBB, menyampaikan seruan tersebut dalam sesi penjelasan setelah dewan tersebut mengadopsi sebuah resolusi untuk memperbarui mandat tim pemantau yang bertugas membantu Komite Sanksi Afghanistan.
Afghanistan berada pada tahap penting rekonstruksi damai. Masyarakat internasional perlu mempertahankan perhatian dan komitmennya, memperkuat keterlibatan yang konstruktif dengan otoritas Afghanistan guna membantu negara itu keluar dari krisis kemanusiaan yang dialaminya, meningkatkan ekonomi dan mata pencariannya, meraih kembali momentum pembangunannya, menyempurnakan perlindungan terhadap hak asasi manusia, dan kembali berintegrasi ke dalam keluarga besar bangsa-bangsa, tutur Geng.
Ancaman teroris di Afghanistan masih tergolong serius. Masyarakat internasional perlu mempertahankan kewaspadaan tingkat tinggi, menjaga solidaritas dan kerja sama, menghapus standar ganda, dan membantu Afghanistan untuk secara efektif memerangi segala jenis kekuatan teroris, dan dengan tegas mencegah Afghanistan kembali menjadi pusat organisasi teroris, katanya.
China selalu menganjurkan kontak langsung antara tim pemantau dan otoritas Afghanistan, serta pembentukan saluran komunikasi yang efektif. China mengapresiasi inklusi bahasa dalam resolusi yang mendorong tim untuk mengunjungi Afghanistan dan berkomunikasi dengan semua pihak dari Afghanistan. China berharap kunjungan tim tersebut dapat dilaksanakan dengan lancar sesegera mungkin, ujar Geng.
Orang-orang mengangkut tenda-tenda sumbangan China pascagempa bumi di Provinsi Herat, Afghanistan, pada 3 Desember 2023. (Xinhua/Mashal)
“Sebagaimana dinyatakan dalam pembukaan resolusi, DK PBB harus memastikan bahwa mekanisme sanksi secara efektif mendukung perdamaian dan stabilitas di Afghanistan, dan harus melakukan penyesuaian yang diperlukan berdasarkan perkembangan situasi di lapangan,” katanya. “Mengingat perkembangan situasi saat ini, China yakin DK PBB harus membuat penyesuaian yang tepat waktu terhadap mekanisme sanksi itu guna memfasilitasi keterlibatan pragmatis antara masyarakat internasional dan Afghanistan, serta menghindari dampak negatif terhadap mata pencarian rakyat Afghanistan dan pembangunan negara itu.”
Sebagai langkah pertama, DK PBB harus secepatnya mengaktifkan kembali pengecualian perjalanan (travel exemption) bagi beberapa pejabat Taliban Afghanistan. China selalu menyatakan bahwa pengecualian perjalanan merupakan instrumen yang diperlukan untuk memfasilitasi dialog dan keterlibatan, dan instrumen itu tidak seharusnya dijadikan sebagai alat tawar-menawar untuk mengangkat atau memberi tekanan, kata Geng.
China telah mengajukan proposal spesifik terkait hal ini, yang sayangnya tidak tercermin dalam draf resolusi tersebut. China berharap para anggota dewan terus menjaga komunikasi terkait isu ini, menunjukkan pragmatisme dan fleksibilitas, serta berusaha untuk sesegera mungkin mendapatkan solusi yang tepat guna mengatasi kekhawatiran semua pihak, sehingga dapat mendukung tahap berikutnya dari dialog dan interaksi dengan otoritas Afghanistan, katanya. [Xinhua]