MUSIK SEBAGAI JEMBATAN PENGHUBUNG
Seperti Jembatan Golden Gate yang membentang melintasi Teluk San Francisco, memfasilitasi konektivitas di kalangan penduduk lokal, musik menjadi “jembatan” penghubung antara China dan AS.
Lima puluh tahun lalu, Philadelphia Orchestra datang ke China, sebuah perjalanan pertukaran budaya yang memecah kebekuan di antara kedua negara.
Lima dekade kemudian, orkestra tersebut tampil di Beijing bersama China National Symphony Orchestra dengan vokalis dari berbagai negara, bersama-sama menciptakan simfoni yang harmonis selama kunjungan ke-13 orkestra tersebut ke China.
Xi, dalam balasannya untuk surat dari Matias Tarnopolsky, presiden sekaligus CEO orkestra itu, mengatakan bahwa dia berharap orkestra dan seniman dari China, AS, dan negara-negara lain akan melanjutkan upaya mereka untuk memperkuat hubungan antarmasyarakat China dan AS serta menyebarkan persahabatan di antara bangsa-bangsa di dunia.
Menghargai ikatan antara orkestra tersebut dengan China yang telah terjalin selama setengah abad, Tarnopolsky berharap hubungan ini dapat terus tumbuh dan berkembang.
“Pertukaran budaya sangat penting sebagai jalan menuju pemahaman antarmasyarakat,” tutur Tarnopolsky. “Musik menghubungkan kita semua, menembus batasan geografis, bahasa, budaya, dan abad.”
Davyd Booth, pemain biola dan salah satu anggota dalam kunjungan pada tahun 1973 yang masih saat ini aktif di orkestra itu, mengatakan tur yang dilakukan 50 tahun lalu adalah “salah satu peristiwa terpenting” dalam hidupnya.
“Saya pikir kita dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa ada harapan positif bagi semua orang di mana pun mereka berada,” kata pemain biola berusia 73 tahun itu. “Musik adalah bahasa universal. Ini adalah bentuk seni paling abstrak yang dapat menyentuh orang-orang dan menjadi jembatan yang menghubungkan kita.”
Presiden China Xi Jinping (ketiga dari kanan, depan) berbicara dengan para pelajar yang mengikuti latihan rugbi selama kunjungannya ke Sekolah Menengah Lincoln di Tacoma, Negara Bagian Washington, Amerika Serikat, pada 23 September 2015. (Xinhua/Lan Hongguang)
AKAR MASA DEPAN PADA GENERASI MUDA
Dalam kunjungannya ke Sekolah Menengah Lincoln pada 2015, Xi mengundang para pelajar untuk mengunjungi China. “Melalui perjalanan, Anda akan mengenal China dengan lebih baik, dan saya harap Anda akan menyukai China,” katanya.
Setahun kemudian, delegasi siswa dan guru dari Sekolah Menengah Lincoln mengunjungi kota-kota di China termasuk Fuzhou, Chengdu, dan Beijing.
Mengenang hadiah perjalanan yang diberikan Xi kepada siswa-siswanya, mantan pimpinan Sekolah Menengah Lincoln Patrick Erwin mengatakan bahwa para siswa akan memimpin jalan menuju hubungan yang lebih baik antara kedua negara.
“Pelajar adalah suara masa depan, dan semakin sering mereka saling mengunjungi, semakin besar peluang kita untuk meraih masa depan yang sukses,” ujarnya.
Selama bertahun-tahun, Xi memberi penekanan signifikan terhadap pembinaan interaksi yang tulus di kalangan pemuda di antara kedua pihak, menabur benih persahabatan di hati mereka, membina para duta persahabatan masa depan, dan membangun jembatan bagi persahabatan China-AS di masa depan.
Sebelumnya pada bulan ini, 23 mahasiswa AS mengikuti Tur Pendidikan China selama lima hari yang diselenggarakan oleh Southwest Jiaotong University di Provinsi Sichuan, China.
Tor Parsons, seorang mahasiswa dari Lewis & Clark College, mengatakan bahwa dia ingin mengunggah pengalamannya ke media sosial agar lebih banyak generasi muda Amerika tahu tentang China.
“Saya berharap mahasiswa saya dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang seluruh aspek China,” kata Drew Kunard, direktur perjalanan tersebut.
“Melalui interaksi ini, persahabatan antara generasi muda China dan AS telah tumbuh, dan pemahaman serta rasa hormat terhadap satu sama lain menjadi semakin dalam,” kata David Chong, pendiri sekaligus presiden Asosiasi Pertukaran Pemuda dan Pelajar AS-China.
Seperti ditekankan Xi dalam surat balasannya untuk Asosiasi Pertukaran Pemuda dan Pelajar AS-China, “harapan dan landasan hubungan China-AS terletak pada masyarakatnya, dan masa depannya terletak pada generasi muda.” Selesai