JUDUL: Ribuan keluarga tinggalkan Lebanon selatan di tengah ketegangan perbatasan dengan Israel
DATELINE: 30 Oktober 2023
DURASI: 00:02:13
LOKASI: Beirut
KATEGORI: POLITIK
SHOTLIST:
1. Berbagai cuplikan kota perbatasan Bint Jbeil
2. Berbagai cuplikan pengungsi dari Bint Jbeil di sekolah umum Tyre
3. SOUNDBITE (Bahasa Arab): YEHYA MOUSSA, Pengungsi dari Bint Jbeil
STORYLINE:
Ketika konflik Israel-Hamas terus berlanjut, perbatasan Lebanon-Israel juga mengalami konflik bersenjata antara kelompok militer Syiah Hizbullah yang berbasis di Lebanon dan pasukan Israel selama lebih dari 20 hari.
Menurut perhitungan statistik yang dilakukan oleh pemerintah kota dan sejumlah badan keamanan, lebih dari 30.000 orang telah mengungsi dari berbagai desa dan kota di dekat perbatasan Lebanon-Israel sejak awal terjadinya ketegangan di perbatasan.
Talal Al-Halabi, kepala Komite Penanggulangan Bencana Palang Merah Lebanon di Nabatieh, mengatakan kepada Xinhua bahwa sekitar 1.500 keluarga mengungsi ke Nabatieh dan Tyre, 800 keluarga mengungsi ke wilayah Hasbaya, dan 700 keluarga mengungsi ke desa-desa lain di Lebanon tenggara.
Dia menambahkan bahwa sebagian besar dari mereka pindah ke tempat penampungan, termasuk sekolah dan penginapan, dan mendapat pasokan bantuan dari asosiasi maupun individu, sementara sekitar 20 persen pengungsi pindah ke rumah kerabat, teman, atau rumah kontrakan dengan biaya sendiri.
SOUNDBITE (Bahasa Arab): YEHYA MOUSSA, Pengungsi dari Bint Jbeil
“Kami berada di sini, di sekolah umum Tyre dan kami tidur di sini, di ruang kelas. Pasukan pertahanan sipil menyediakan sebagian besar kebutuhan kami, seperti popok, susu, obat-obatan, dan makanan.”
Konfrontasi di perbatasan Lebanon-Israel telah menewaskan 58 orang di Lebanon, termasuk 47 pejuang Hizbullah, sejak dimulainya operasi “Badai Al-Aqsa” pada 7 Oktober lalu, menurut sejumlah narasumber dari Pasukan Internal Lebanon pada Sabtu (28/10).
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Beirut.
(XHTV)