Foto yang diabadikan pada 6 Maret 2023 ini menunjukkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi di Futabacho, Futabagun, Prefektur Fukushima, Jepang. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)
TOKYO, 22 Oktober (Xinhua) — Batchketiga air yang terkontaminasi nuklir dari Fukushima yang akan dibuang dalam putaran ketiga proses pembuangan air limbah nuklir ke laut oleh Jepang mengandung karbon-14, kobalt 60, strontium-90, dan beberapa jenis radionuklida lainnya, menurut hasil tes prapembuangan yang dirilis oleh Tokyo Electric Power Company (TEPCO).
Terlepas dari kekhawatiran dan penolakan yang meningkat di kalangan nelayan lokal dan dari negara-negara lain, TEPCO mengatakan bahwa persiapan untuk putaran ketiga dalam proses pembuangan air limbah ke laut itu akan dimulai setelah putaran kedua rampung, dan bahwa operasi pemeliharaan dan konfirmasi yang relevan telah dilakukan.
Setelah melewati Sistem Pengolahan Cairan Canggih (Advanced Liquid Processing System/ALPS), air limbah yang terkontaminasi nuklir dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang rusak harus masuk ke fasilitas pengukuran dan konfirmasi serta menunggu hasil pengujian prapembuangan sebelum dibuang ke laut.
Fasilitas pengukuran dan konfirmasi terbagi menjadi tiga kelompok yang terdiri dari 10 tangki dengan masing-masing kelompok digunakan dalam basis rotasi sebagai tangki penerima, tangki pengukuran dan konfirmasi, serta tangki pembuangan.
Foto yang diabadikan pada 16 Mei 2023 ini menunjukkan gerbang kantor pusat Tokyo Electric Power Company (TEPCO) di Tokyo, Jepang. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)
Saat ini, 10 tangki di Grup B telah dikosongkan pada pembuangan air limbah putaran pertama yang dimulai pada 24 Agustus. Sementara itu, 10 tangki di Grup C dipastikan telah memenuhi standar pembuangan pada 21 September, dan pembuangannya dimulai pada 5 Oktober.
Pengambilan sampel air limbah nuklir yang disimpan di tangki Grup A untuk pembuangan putaran ketiga telah rampung pada 10 Juli. Hasil analisis menunjukkan bahwa air limbah tersebut mengandung sejumlah kecil karbon-14, kobalt 60, strontium-90, yodium-129, dan cesium-137, dengan strontium-90 tidak terdeteksi pada pembuangan putaran kedua pada 5 Oktober lalu, menurut laporan yang dirilis pada Kamis (19/10) oleh TEPCO.
TEPCO mengeklaim bahwa fasilitas ALPS miliknya, sebuah sistem penghilangan multinuklida, dapat menghilangkan 62 zat radioaktif kecuali tritium. Namun, ditemukan bahwa sekitar 70 persen air di tangki-tangki penyimpanan limbah tersebut mengandung radionuklida non-tritium dengan konsentrasi melebihi standar peraturan yang berlaku untuk dibuang ke lingkungan alam. [Xinhua]