Para pekerja memproduksi modul fotovoltaik di bengkel kerja milik sebuah perusahaan energi baru di Wilayah Otonom Etnis Yi-Hui-Miao Weining, Provinsi Guizhou, China barat daya, pada 19 Juli 2023. (Xinhua/Yang Wenbin)
BEIJING, 27 Agustus (Xinhua) — Perusahaan-perusahaan industri utama China melaporkan penurunan laba yang lebih kecil pada Juli 2023, menurut data resmi pada Minggu (27/8).
Perusahaan-perusahaan industri dengan pendapatan bisnis utama tahunan setidaknya 20 juta yuan (1 yuan = Rp2.099) membukukan penurunan laba gabungan pada Juli sebesar 6,7 persen dari angka tahun lalu, menyusut dari penurunan 8,3 persen pada Juni, tunjuk data Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China.
Dalam tujuh bulan pertama tahun ini, laba perusahaan-perusahaan industri utama mencapai 3,94 triliun yuan, turun 15,5 persen secara tahunan (year on year/yoy), menyusut sebesar 1,3 poin persentase dari paruh pertama tahun ini.
Sektor produksi dan pasokan listrik, pemanas, gas, dan air mencatatkan kenaikan laba gabungan sebesar 38 persen (yoy) mencapai 391,82 miliar yuan pada periode tujuh bulan pertama ini.
Dari 41 kategori industri yang dipantau oleh NBS, sebanyak 13 kategori membukukan hasil yang lebih baik dalam hal laba pada periode Januari-Juli 2023, kata NBS.
Output dari sejumlahproduk seperti perangkat fotovoltaik, baterai ion litium, dan penyejuk udara (AC) rumah tangga meningkat, membantu laba sektor manufaktur peralatan naik sebesar 1,7 persen (yoy) dalam tujuh bulan pertama tahun ini.
Dari Januari hingga Juli, penurunan laba perusahaan-perusahaan milik negara menyusut 0,7 poin persentase dari enam bulan pertama, menurut NBS.
Laba bisnis China melanjutkan tren pemulihan, kata ahli statistik NBS Sun Xiao, seraya menambahkan bahwa berbagai upaya harus dilakukan untuk menerapkan kebijakan makro secara menyeluruh dengan akurat dan efektif, memperluas permintaan yang efektif, terus meningkatkan kepercayaan pasar, menstimulasi vitalitas entitas bisnis, dan mendorong pemulihan berkelanjutan ekonomi industri. [Xinhua]