WARTABUANA – Film Air Mata Di Ujung Sajadah hadir di tengah gempuran film horror di bioskop tanah air. Kehadiran film drama keluarga yang diproduksi oleh Beehave Pictures bekerjasama dengan MBK Productions ini menjadi kesegaran baru. “ Air Mata Di Ujung Sajadah” akan tayang mulai Kamis, 7 September mendatang.
Saat press junket pada Jumat lalu (11/8/2023) film ini mendapat standing applaus dari media dan influencers yang terlihat menangis usai menyaksikan film ini. Seluruh undangan yang hadir terhanyut dengan alur cerita dan akting para pemainnya yang natural.
Film ini berkisah tentang Aqilla (Titi Kamal) yang baru tahu bahwa anaknya ternyata masih hidup dan diasuh oleh keluarga lain, yakni Arif (Fedi Nuril) dan Yumna (Citra Kirana), pasangan yang tidak bisa mempunyai anak. Anak itu bernama Baskara, artinya: cahaya.
Kehadiran Baskara di rumah keluarga Arif dan Yumna memang ibarat cahaya yang menerangi dan membawa kebahagiaan bagi seisi rumah. Apakah Aqilla tega merenggut Baskara yang sudah dirawat dan dicintai oleh Yumna selama tujuh tahun?
Rupanya film ini juga menjadi ajang comeback aktris senior Jenny Rachman dan Tutie Kirana. Spesial untuk Jenny Rachman aktris pemenang Piala Citra yang sudah 12 tahun vacuum karena belum sreg dengan semua cerita film yang ditawarkan kepadanya, skenario film Air Mata Di Ujung Sajadah ini sanggup membuatnya jatuh cinta dan luluh main film lagi.
Ronny selaku produser berdua dengan aktris Nafa Urbach berharap film Air Mata Di Ujung Sajadah dapat meraih antusias dan simpati publik, apalagi sudah cukup lama belum ada film Indonesia yang mengambil topik keluarga dan mengaduk-aduk emosi. Untuk film ini, Ronny juga menyiapkan dua lagu soundtrack sekaligus, yakni : Sepi (Yuni Shara) dan Dawai (Fadhilah Intan). “Film ini akan menjadi hiburan yang menghangatkan seluruh keluarga.
Dialog-dialognya dalam, dan totalitas emosi para pemain sungguh saya acungi jempol” papar Ronny Irawan didampingi sang sutradara, Key Mangunsong. Di balik penulisan cerita terdapat nama Titien Wattimena didampingi Ummu Amalia Misbah dan Muthiah Khairunnisa.[]