Para pejalan kaki yang menutupi wajahnya melintas di sebuah jalan di New York, Amerika Serikat, pada 7 Juni 2023. (Xinhua/Michael Nagle)
“Jika Anda ingin mengetahui dampak perubahan iklim, Anda akan merasakannya besok secara langsung,” ujar Gubernur New York Kathy Hochul.
NEW YORK CITY, 27 Juni (Xinhua) — Langit berkabut dan kualitas udara yang buruk diperkirakan akan kembali terjadi di sekitar Negara Bagian New York pada pekan ini akibat asap kebakaran hutan, seperti diperingatkan Gubernur New York Kathy Hochul pada Selasa (27/6), hampir tiga pekan setelah asap dari kebakaran hutan yang berkecamuk di Kanada menyebabkan kualitas udara buruk di New York, atau yang disebutnya sebagai “krisis darurat”.
Negara Bagian New York telah mengeluarkan peringatan kualitas udara saat indeks kualitas udara (air quality index/AQI) mencapai level “tidak sehat” (unhealthy) di beberapa wilayah tertentu, termasuk New York bagian barat dan tengah. Gubernur itu mengimbau populasi berisiko tinggi, seperti anak-anak, lansia, dan mereka yang memiliki masalah pernapasan, untuk menghindari aktivitas di luar ruangan pada Rabu (28/6).
“Sulit untuk memprediksi asap karena faktor angin, namun penduduk New York bagian barat dan tengah dapat melihat dan merasakan dampaknya mulai Rabu pagi. Pada Kamis (29/6), asap kebakaran hutan dari Kanada diperkirakan akan menjangkau penduduk New York City,” menurut NBC News.
“Jika Anda ingin mengetahui dampak perubahan iklim, Anda akan merasakannya besok secara langsung. Ini bukan sesuatu yang kita bilang akan dihadapi oleh generasi mendatang, kitalah generasi pertama sesungguhnya yang merasakan dampak nyata dari perubahan iklim dan juga generasi terakhir yang harus melakukan sesuatu yang berarti untuk mengatasinya,” ujar sang gubernur dalam sebuah konferensi pers mengenai biaya kemacetan di New York City.
Dari 6 hingga 8 Juni, asap dari kebakaran hutan yang melanda Kanada memicu peringatan kualitas udara di sejumlah negara bagian AS. Sekitar 128 juta warga di negara tersebut berada di bawah peringatan kualitas udara akibat asap kebakaran hutan dan ozon. Indeks kualitas udara di New York City mencapai level “berbahaya” (hazardous) pada 8 Juni. [Xinhua]