Foto dari udara yang diabadikan pada 26 April 2023 ini menunjukkan para petani bekerja di lahan pertanian di Desa Yijianhe yang berada di Distrik Yuhu, Kota Xiangtan, Provinsi Hunan, China tengah. (Xinhua/Chen Zeguo)
BEIJING, 25 Juni (Xinhua) — China mencatat peningkatan stabil dalam upaya perlindungan lahan subur dan memastikan ketahanan pangan lewat penguatan terhadap sejumlah langkah yang diterapkan dalam beberapa tahun terakhir, ujar Menteri Sumber Daya Alam (SDA) China Wang Guanghua kepada Xinhua dalam sesi wawancara pada peringatan Hari Nasional untuk perlindungan lahan publik pada Minggu (25/6).
Sejak Kongres Nasional Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) ke-18 pada 2012, negara itu telah secara konsisten mempertahankan luas lahan pertaniannya di atas garis merah yakni sekitar 120 juta hektare, sementara tren penurunan total lahan subur telah “dibatasi pada tingkat awal,” dengan peningkatan bersih lahan subur dicapai selama dua tahun berturut-turut, menurut pejabat tersebut.
Apabila negara itu ingin mencapai kemajuan lebih lanjut dalam perlindungan lahan subur, “tekanannya akan tetap tinggi.” Menteri SDA tersebut memaparkan bahwa permintaan sumber daya lahan akan terus meningkat di masa mendatang, seraya mengutip sejumlah faktor seperti kuatnya permintaan lahan dalam proses industrialisasi dan urbanisasi China di masa mendatang.
“Negara akan mengejar pembangunan dan secara bersamaan menjamin ketahanan pangannya,” tutur Wang, seraya berjanji untuk menggenjot upaya yang berkaitan dengan perlindungan lahan subur dan menjalankan tugas untuk melindungi sekitar 124 juta hektare lahan subur dan sekitar 103 juta hektare lahan pertanian dasar permanen per 2025 mendatang.
Berkenaan dengan “dua garis”, yaitu garis merah perlindungan lahan dan garis batas bawah keamanan ekologi, yang menjadi prioritas dalam agendanya, kementerian SDA tersebut baru-baru ini memublikasikan dua surat edaran mengenai perlindungan faktor-faktor sumber daya dalam proses pengembangan ekonomi.
Menurut kementerian tersebut, pihaknya akan dengan tegas melarang pendudukan ilegal dan penyesuaian tanpa izin terhadap lahan pertanian dasar permanen dan penarikan pembayaran di muka dalam penggunaan lahan pada konstruksi perkotaan baru.
Saat ditanya soal pendekatan dalam mengelola hubungan antara petani dan lahan, sang menteri menggarisbawahi kriteria dasar untuk memastikan bahwa kepentingan para petani tidak akan terganggu. “Kita harus menghormati keinginan para petani dan melindungi kepentingan jangka panjang mereka, serta mempertahankan arah dan laju yang tepat.”
Dalam rangka melindungi hak kepemilikan petani secara lebih baik dan mewujudkan integrasi hak lahan petani sembari mengaktifkan sumber daya pedesaan, kementerian tersebut akan menyempurnakan proses registrasi properti tidak bergerak di area-area pedesaan.
Menjamin ketahanan pangan China juga memerlukan penerapan pendekatan “Greater Food”, yang mementingkan fokus pada ekosistem alami secara keseluruhan dan mengadopsi pendekatan yang komprehensif untuk produksi pangan lewat pemanfaatan berbagai sumber daya termasuk daratan dan laut, kata Wang.
Struktur produksi pertanian modern dan tata letak pengembangan lahan publik yang memenuhi permintaan pasar dan sesuai dengan daya dukung sumber daya dan lingkungan akan dibentuk dengan laju yang lebih cepat, imbuh sang menteri. [Xinhua]