JAKARTA, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan segera rampung, tetapi pengoperasiannya terancam oleh pencurian dan perusakan yang berulang kali terjadi di seluruh proyeknya, memicu kekhawatiran yang signifikan.
Proyek KCJB merupakan salah satu proyek utama dalam kerja sama China-Indonesia dan akan memangkas waktu tempuh antara Jakarta dan Bandung dari 3 jam lebih menjadi sekitar 40 menit. Saat ini, pembangunan KCJB sudah memasuki tahap kritis. Namun, kasus pencurian dan perusakan beberapa peralatan pendukung yang kerap terjadi di sepanjang jalur kereta itu tidak hanya mengakibatkan hilangnya aset proyek, tetapi juga memengaruhi jadwal proyek dan keamanan operasional KCJB.
Foto yang diabadikan pada 14 April 2023 ini menunjukkan sebuah lokasi pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). (Xinhua/Ren Weiyun)
Menurut statistik dari pihak kontraktor, sejak 2019, kasus pencurian dan perusakan terus terjadi di lokasi pembangunan KCJB. Keempat kontraktor (PowerChina, CREC, CRSC, dan WIKA) mengalami berbagai kasus pencurian dan perusakan yang mengakibatkan kerugian serius. Hingga April tahun ini, sebanyak 329 kasus pencurian dan perusakan terjadi di seluruh jalur tersebut, dengan rincian 237 kasus untuk PowerChina, 72 kasus untuk CREC, 5 kasus untuk CRSC, dan 15 kasus untuk WIKA.
Material-material yang dicuri dan dirusak terutama terpusat pada lebih dari 10 jenis peralatan jalur kereta cepat seperti anti-falling beam block, baut penyangga, kabel, serat optik, pelat baja, dan sakelar.
Pada Maret 2021, anti-falling beam blockdi Jembatan DK1203 pier P364-P367 dan Jembatan DK1273 pier P1-P3 Casting Yard No. 4 proyek KCJB mengalami pencurian serius. Sebanyak 16 anti-falling beam block, 816 baut, dan 35 baut penyangga jembatan dicuri, mengakibatkan kerugian sebesar lebih dari Rp211 juta.
Foto yang diabadikan pada 8 April 2023 ini menunjukkan lokasi pembangunan Stasiun Tegalluar untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). (Xinhua/Ren Weiyun)
Pada Februari 2022, 172 anti-falling beam blockyang telah terpasang pada box girderyang sudah dibangun juga dicuri.
Pada Maret tahun ini, saat pembangunan KCJB memasuki tahap sprint akhir, terjadi insiden pencurian kabel yang serius dan masif di depo lokomotif Tegalluar. Investigasi yang dilakukan di lokasi kejadian menemukan bahwa 2.400 meter kabel catu daya traksi, 100 meter kabel aluminium bundel udara, dan 200 meter kabel sakelar jaringan dicuri, dan beberapa kabel sinyal terputus, menyebabkan kelumpuhan total pada sistem catu daya seksi C20 yang ada dan menimbulkan ancaman serius terhadap proyek itu. Beberapa kabel yang putus tertinggal di lokasi kejadian, mengindikasikan adanya kerusakan yang disengaja.
Untuk mencegah insiden semacam itu, para kontraktor menjalin kerja sama erat dengan kepolisian dan militer setempat di area-area utama, meningkatkan frekuensi patroli, dan memperkuat langkah-langkah pengawasan. Kendati demikian, insiden pencurian terus terjadi. Untuk kasus terkait, pihak kontraktor sudah berkali-kali melaporkan kasus tersebut ke polisi, tetapi pencurian tetap saja terjadi.
Foto dari udara yang diabadikan pada 8 April 2023 ini menunjukkan Stasiun Tegalluar untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sedang dibangun. (Xinhua/Ren Weiyun)
Menurut penanggung jawab para kontraktor yang terlibat dalam pembangunan KCJB, banyak peralatan yang digunakan dalam jalur kereta cepat itu merupakan barang impor spesial dan dirancang khusus yang memiliki nilai tinggi, siklus produksi dan impor yang panjang, serta sulit dikembalikan untuk dikerjakan ulang. Sementara itu, begitu peralatan jalur kereta cepat tersebut dioperasikan, banyak di antaranya yang bertegangan tinggi dan aktif, dan jika orang-orang mendekatinya secara ilegal, maka peralatan tersebut dapat dengan mudah menyebabkan kecelakaan dan korban jiwa bagi orang-orang di luar jalur kereta itu. Selain itu, jika semua baut penyangga balok dicuri, maka kemungkinan besar akan menyebabkan risiko penyimpangan box girderdan kecelakaan serius terkait keamanan jalur kereta cepat.
Seiring kian dekatnya tanggal pengoperasian proyek tersebut, dalam merespons sering terjadinya kasus semacam itu, para kontraktor mengambil langkah-langkah antipencurian sembari berulang kali melaporkan kepada instansi terkait termasuk pemerintah Indonesia. Sejumlah kementerian terkait juga telah memanggil kepolisian setempat untuk mengkaji dan meningkatkan langkah-langkah antipencurian, tetapi efektivitasnya masih harus diuji.
Mengingat fakta bahwa kereta cepat bersifat melayani publik dan memiliki standar keselamatan yang lebih tinggi, berdasarkan pengalaman China, instansi-instansi terkait dari pemerintah Indonesia menetapkan undang-undang dan peraturan yang relevan, yang dengan jelas menetapkan penjatuhan hukuman yang lebih berat bagi aksi pencurian, sabotase, pembelian, serta penjualan peralatan dan fasilitas perkeretaapian dibanding hukuman untuk tindak pidana umum. Menjelang tanggal peresmian KCJB, pemerintah dan instansi terkait akan meningkatkan upaya mereka untuk mendorong dan memandu keamanan jalur kereta cepat tersebut, mengimbau instansi terkait dan warga di sepanjang jalur kereta untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan diri mereka dan infrastruktur publik. [Xinhua]