WARTABUANA – Penyanyi pendatang baru Jelita merilis single kedua “Gentle Blues” yang mengeksplorasi tema membebaskan diri dari kebiasaan dan lingkungan yang merusak. Video klip lagu yang diproduseri Teddy Adhitya ini dibuat dengan menggunakan teknologi AI (Artificial Intelligence) dan disutradarai oleh Raka Hutchison dari Stilkk.
Bagi Jelita lagu “Gentle Blues” ini sangat pribadi bagi, dan ia menulisnya selama periode yang rentan dalam hidupnya.
“Lagu ini bercerita tentang cobaan dan kesengsaraan dalam meninggalkan kebiasaan atau lingkungan yang merusak diri sendiri dan video musik ini benar-benar merangkum emosi dan perjuangan yang terkubur dalam lagu saya. Saya ingin berbagi cerita saya dan berharap bahwa hal ini dapat beresonansi dengan orang lain yang mungkin mengalami hal serupa,” ungkap Jelita.
Dalam “Gentle Blues,” Jelita berbagi kisahnya sendiri tentang membebaskan diri dari situasi toxic, dan bagaimana perasaannya selama proses tersebut. Video musik ini merupakan penggambaran kreatif dari perjalanan Jelita, yang dibuat dengan menggunakan AI dan teknik pengambilan gambar tradisional.
Tujuan dari video ini adalah untuk menunjukkan bagaimana AI dapat meningkatkan alur kerja pengambilan gambar tradisional dan menghasilkan hasil yang menakjubkan secara visual, bahkan dengan anggaran dan jadwal yang ketat.
Video ini direkam pada layar hijau, yang memungkinkan AI untuk memproses dan menghasilkan visual. Pendekatan ini dipilih karena keserbagunaan dan fleksibilitasnya, yang memungkinkan tim untuk membuat video yang dinamis dan menarik.
Selama prosesnya, tim harus belajar dan beradaptasi dengan alat AI yang baru, yang merupakan sebuah tantangan, namun pada akhirnya bermanfaat.
“Kami menghadapi berbagai tantangan di setiap tahap. Selama Pra-Produksi, waktu adalah kemewahan yang tidak kami miliki. Meskipun memiliki beberapa ide awal, kami hanya melakukan satu kali pertemuan produksi dengan kru dan pertemuan terakhir dengan Jelita untuk mengembangkan konsep lebih lanjut. Hasilnya, banyak bidikan dan adegan yang dikonsep hanya sehari atau bahkan beberapa jam sebelum pengambilan gambar,” ujar Raka Hutchison.
Lebih lanjut Raka Hutchison memaparkan, teknologi AI mendorong timnya untuk berpikir kreatif dan bertukar pikiran untuk memecahkan berbagai masalah. Mereka dapat menggabungkan AI dengan pemotretan layar hijau studio tradisional secara kreatif, dan menggunakan teknik unik seperti green screen spinning wheel, treadmill, dan steadycam tracking shots untuk mewujudkannya.
Video musik untuk “Gentle Blues” adalah bukti kekuatan AI dan potensinya untuk mendobrak batasan dan memungkinkan para kreator untuk menghasilkan konten yang luar biasa. Stilkk memilih untuk menggunakan AI dalam video tersebut karena AI merupakan alat yang dapat memberikan penghargaan bagi pemecahan masalah kreatif dalam desain.
Selain itu, dengan banyaknya alat bantu ini yang gratis dan bersifat open-source, kekuatan untuk membuat konten yang luar biasa kini berada di tangan para kreator, yang hanya dibatasi oleh imajinasi dan kreativitas mereka sendiri.[]