TOKYO – Wilayah Tokyo, Jepang, diprediksi akan menghadapi situasi penawaran-permintaan listrik yang ketat pada musim panas tahun ini, menurut perkiraan yang dibuat oleh pemerintah.
Menurut perkiraan terbaru yang dirilis oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, rasio kapasitas pasokan listrik cadangan di area metropolitan tersebut berpotensi mencapai level terendah untuk menjaga kestabilan pasokan dengan turun hingga 3 persen, jika wilayah yang dilayani oleh Tokyo Electric Power Company tersebut mengalami cuaca terpanas dalam satu dekade terakhir pada Juli mendatang.
Bahkan jika cuaca buruk itu terus berlangsung, sejumlah penyedia layanan di lokasi lainnya diperkirakan akan memiliki cadangan pasokan listrik tak lebih dari 3 persen, tunjuk proyeksi tersebut.
Perkiraan itu, yang didasarkan pada rencana pasokan dari penyedia layanan listrik, memprediksi tingkat kapasitas listrik cadangan akan naik menjadi 3,9 persen di wilayah Tokyo pada Agustus dan mencapai 4,6 persen pada Januari 2024 di wilayah tersebut serta bagian utara Jepang termasuk Hokkaido.
Di tengah kekhawatiran terkait krisis listrik, pemerintah Jepang telah mengimbau warga dan tempat usaha agar menghemat penggunaan listrik pada Juli tahun lalu.
Permintaan itu disampaikan demi menghindari terjadinya kekurangan listrik untuk pertama kalinya sejak tahun fiskal 2015, saat seluruh reaktor nuklir di negara itu ditutup menyusul bencana di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang disebabkan oleh gempa bumi dan tsunami dahsyat pada 2011.
Permintaan serupa juga dikeluarkan pada musim dingin ini hingga Jumat (31/3), dengan pemerintah menyerukan kepada warga agar menurunkan pengaturan termostat mereka dan mematikan lampu saat tidak digunakan.
Demi memastikan kestabilan pasokan listrik, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah menginstruksikan jajaran pemerintahannya agar mempercepat upaya untuk menghidupkan kembali reaktor-reaktor nuklir tersebut, yang menghadapi penerapan standar keselamatan ketat pascabencana tahun 2011 lalu, menurut sejumlah laporan media setempat.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Tokyo. (XHTV)