ISTANBUL – Para petani di Provinsi Hatay, Turkiye selatan, yang menyelamatkan diri dari kehancuran akibat gempa dahsyat pada bulan lalu, kembali ke rumah mereka untuk memulai pekerjaan membajak lahan pada musim semi di tengah serangkaian rintangan.
Dua gempa dahsyat yang mengguncang Turkiye pada 6 Februari lalu menyebabkan para petani di Lembah Amik, salah satu wilayah paling subur di negara itu, harus mengungsi ke kota dan provinsi tetangga.
Lembah Amik merupakan rumah bagi berbagai hasil bumi, mulai dari anggur, persik, dan aprikot, hingga zaitun, serta makanan-makanan pokok seperti gandum, bawang, kentang, dan lain-lain.
Kini, setelah berpekan-pekan mundur dari jadwal, banyak petani kembali membajak ladang mereka dan tidak menyia-nyiakan musim semi ini, demikian menurut laporan kantor berita pemerintah Turkiye, Anadolu, pada Rabu (29/3).
Sebagian besar petani, yang mata pencahariannya hanya bergantung pada hasil bumi yang mereka tanam di ladang mereka, tinggal di tenda atau peti-peti kemas yang disulap menjadi tempat tinggal darurat di depan rumah mereka yang rusak atau hancur.
Provinsi Hatay merupakan salah satu daerah yang paling terdampak akibat gempa dahsyat yang terjadi pada Februari lalu yang menewaskan lebih dari 50.000 orang.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Istanbul, Turkiye. (XHTV)