Seorang pekerja berpose untuk difoto dengan makanan manis yang dicelupkan ke dalam panci sirup gula di sebuah pabrik di Bogura, Bangladesh, pada 17 April 2022. (Xinhua)
DHAKA, 27 Februari (Xinhua) — Dewan Pendapatan Nasional (National Board of Revenue/NBR) Bangladesh pada Minggu (26/2) mencabut bea masuk untuk gula alami dan gula rafinasi guna memungkinkan konsumen untuk mendapatkan bahan pemanis itu dengan harga lebih murah.
Dalam sebuah pengumuman, NBR mencabut bea khusus sebesar 3.000 taka (1 taka = Rp144,09) atau sekitar 28 dolar AS (1 dolar AS = Rp15.216) untuk impor gula alami dan bea masuk sebesar 6.000 taka untuk gula rafinasi per ton yang akan diberlakukan secepatnya.
Selain itu, NBR menurunkan bea reguler untuk impor gula dari 30 persen menjadi 25 persen.
Pengurangan bea impor tersebut, yang menurut laporan dilakukan menyusul proposal dari Kementerian Perdagangan Bangladesh untuk menurunkan harga gula dari level tertingginya yang mencapai hingga 120 taka per kilogram, akan tetap berlaku hingga 30 Mei tahun ini.
Keseluruhan biaya impor gula alami dan gula rafinasi diperkirakan akan turun masing-masing sebesar 6.500 taka dan 9.000 taka per ton setelah langkah-langkah pembebasan dan pengurangan bea masuk terbaru itu, menurut estimasi NBR. [Xinhua]