DAR ES SALAAM, Seorang insinyur perangkat lunak muda Tanzania tidak melebih-lebihkan ketika mengatakan dirinya menghabiskan banyak malam tanpa tidur memikirkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjadikan negaranya sebuah pusat teknologi.
Jumanne Mtambalike (35) adalah seorang CEO dan salah satu pendiri Sahara Ventures, perusahaan yang didirikan pada 2016 untuk membangun ekosistem inovasi, teknologi, dan kewirausahaan yang stabil di Tanzania dan Afrika melalui konsultasi dan investasi, dengan 15 karyawan tetap di bidang teknologi inovasi dan kewirausahaan serta lebih dari 60 konsultan.
Salah satu daftar hal yang harus dilakukan Mtambalike adalah mendirikan distrik teknologi pertama di sepanjang Jalan Bagamoyo Baru di sentra komersial Dar es Salaam di negara itu.
Mtambalike mengatakan distrik teknologi memiliki banyak manfaat, antara lain menciptakan lapangan kerja bagi kaum muda sekaligus mendorong negara itu menuju ekonomi digital.
Mtambalike menceritakan bahwa pada Mei 2016 dirinya mengunjungi China selama dua pekan di bawah Migratory Bird Program, kegiatan nirlaba yang diselenggarakan di Yunqi Cloud Town, Hangzhou, China, yang bertujuan untuk mempertemukan generasi muda dari seluruh dunia guna membahas ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Kunjungan saya ke China membuka mata saya. Saya belajar bagaimana negara ini mendukung distrik-distrik teknologi,” kata insinyur perangkat lunak yang lulus dari Universitas Bangalore di India pada 2011 itu.
Mtambalike mengatakan China merupakan yang terdepan di dunia jika dilihat dari jumlah inovasi dan teknologi barunya.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service