XINING/CHANGSHA, Dikenal sebagai “ginjal Bumi”, lahan basah dapat membantu menjaga keanekaragaman hayati dan mengatasi perubahan iklim.
Data resmi menunjukkan bahwa China saat ini memiliki 56,35 juta hektare lahan basah, termasuk rawa, pantai, dan danau.
Kondisi tersebut dapat terwujudberkat upaya tanpa henti yang dilakukan China dalam melindungi dan merestorasi lahan basah selama satu dekade terakhir.
Qinghai di China barat laut merupakan lokasi hulu Sungai Yangtze, Sungai Kuning, dan Sungai Lancang.
Sejak 2016, Qinghai telah menginvestasikan dana sebesar lebih dari 1 miliar yuan (1 yuan = Rp2.159) untuk mengimplementasikan serangkaian proyek perlindungan lahan basah, yang telah membuahkan hasil positif.
Kaya akan alang-alang, Danau Dongting terletak di bagian tengah Sungai Yangtze di Provinsi Hunan, China tengah.
Dalam beberapa tahun terakhir, untuk mengendalikan pencemaran air dan memulihkan sistem ekologi, pemerintah setempat telah menutup pabrik-pabrik dan melarang aktivitas penangkapan ikan.
Banyak lahan basah pun mendapatkan kembali keindahan yang dahulu dimilikinya, kembali menarik kedatangan berbagai jenis burung yang bermigrasi.
Data yang disediakan oleh otoritas lingkungan Hunan menunjukkan bahwa jumlah burung air yang melakukan migrasi musim dingin di Dongting mencapai 404.000 ekor dari 2021 hingga 2022, yang merupakan rekor tertinggi.
PadaPertemuan ke-14 Konferensi Para Pihak Penanda Tangan Konvensi Ramsar tentang Lahan Basah (14th Meeting of the Conference of the Contracting Parties to the Ramsar Convention on Wetlands/COP14), yang digelar di Wuhan dan Jenewa di Swiss, China menyerukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara global dengan memanfaatkan peran lahan basah dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, mengatasi perubahan iklim, melindungi keanekaragaman hayati, dan memberikan lebih banyak manfaat bagi masyarakat di seluruh dunia.
Upaya-upaya konservasi China untuk lahan basah telah menggambarkan komitmen nyata untuk memastikan koeksistensi yang harmonis antara manusia dan alam.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service