JAKARTA, Perusahaan-perusahaan China di Indonesia telah memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia, demikian disampaikan oleh Kamar Dagang China di Indonesia dalam sebuah laporan pada Jumat (28/10).
Laporan terkait tanggung jawab sosial perusahaan China di Indonesia, laporan pertama dari jenisnya yang dibuat berdasarkan penelitian mulai Juni 2020 hingga Juni 2022, menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan China telah berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi dan peningkatan industri di Indonesia.
Di bidang industri nikel, ekonomi digital, infrastruktur, dan energi baru, perusahaan China berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia dengan memperkenalkan teknologi canggih, memberikan dukungan finansial, dan mengembangkan talenta lokal, sebut laporan itu.
Selain itu, perusahaan-perusahaan China terlibat dalam aktivitas kesejahteraan masyarakat, dan memberikan kontribusi dalam perjuangan memerangi pandemi, pengembangan masyarakat, penanggulangan bencana, pengentasan kemiskinan, pendidikan, perawatan kesehatan, budaya, dan olahraga di Indonesia, ujarnya.
Pada upacara perilisan laporan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan berterima kasih kepada perusahaan-perusahaan China yang telah memenuhi tanggung jawab sosial serta berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara telah menyinergikan Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) dan Poros Maritim Global (Global Maritime Fulcrum), dan kerja sama semacam itu juga telah membuahkan hasil yang praktis, sebut Luhut.
Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang mengatakan bahwa laporan tersebut menunjukkan kepada masyarakat Indonesia bahwa perusahaan-perusahaan China telah memenuhi tanggung jawab sosialnya, mengungkapkan harapannya bahwa masyarakat Indonesia dapat mempelajari lebih banyak hal tentang kisah perusahaan-perusahaan China di Indonesia.
China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia. Menurut data dari China, nilai perdagangan bilateral melampaui 100 miliar dolar AS (1 dolar = Rp15.542) pada 2021. Kerja sama investasi antara kedua negara mencakup sejumlah bidang seperti pertanian, energi, keuangan, dan manufaktur. [Xinhua]