Seorang dosen menjelaskan bagaimana warga di Shaanxi utara membuat lagu berjudul “Timur Berwarna Merah” (The East Is Red) berdasarkan lagu rakyat “Baimadiao” dan menyanyikannya untuk para pemimpin. Xi mengungkapkan bahwa karya sastra dan seni yang berisi tentang pujian terhadap Partai dan Ketua Mao semuanya dibuat secara sukarela oleh rakyat, yang sepenuhnya menunjukkan bahwa Mao dipilih oleh rakyat dan didukung oleh rakyat.
Xi dan para anggota lainnya kemudian mengunjungi Balai Peringatan Revolusi Yan’an dan menghadiri sebuah pameran bertajuk “Perjalanan Hebat — 13 Tahun Komite Sentral CPC di Yan’an”.
Dari 1935 hingga 1948, Daerah Perbatasan Shaanxi-Gansu-Ningxia yang berpusat di sekitar Yan’an merupakan lokasi markas Komite Sentral CPC. Daerah tersebut juga berfungsi sebagai pusat pemandu politik untuk Perang Perlawanan Rakyat China terhadap Agresi Jepang serta garis belakang umum untuk Perang Pembebasan Rakyat China. Secara komprehensif dan sistematis, pameran itu menyajikan sejarah gemilang tentang bagaimana Komite Sentral CPC dan para revolusioner dari generasi terdahulu termasuk Mao Zedong memimpin revolusi China hingga sukses dari Yan’an dengan mengadaptasi prinsip-prinsip dasar Marxisme ke dalam praktik-praktik khusus revolusi China. Selanjutnya, Xi dan rombongan mengunjungi bagian pameran “Pijakan Komite Sentral CPC dan Tentara Merah selama Mars Panjang”, “Pusat Pemandu Politik untuk Perang Perlawanan Rakyat China terhadap Agresi Jepang”, “Zona Percontohan Model Demokrasi Baru”, “Titik Keberangkatan untuk Meraih Kemenangan Nasional”, “Kemuliaan Abadi Semangat Yan’an”, dan bagian pameran lainnya. Xi sesekali berhenti sejenak untuk mengamati benda pameran tertentu dan mengenang tahun-tahun luar biasa Komite Sentral CPC di Yan’an bersama semua orang yang hadir di pameran tersebut.
Xi lalu menyampaikan pidato penting di akhir kunjungan. Dia mengatakan bahwa Yan’an merupakan tempat suci dari revolusi China dan tempat lahirnya China Baru. Komite Sentral CPC dan para revolusioner dari generasi terdahulu, termasuk Mao Zedong, tinggal dan berjuang di Yan’an selama 13 tahun dari 1935 hingga 1948. Di sana, di bawah kepemimpinan Komite Sentral CPC dan para revolusioner dari generasi terdahulu termasuk Mao Zedong, perjuangan revolusioner dikembangkan dari titik terendah hingga titik tertingginya dan mewujudkan transisi bersejarahnya, sehingga membalikkan keadaan terkait masa depan dan takdir China. Gunung Baota yang menjulang tinggi dan Sungai Yanhe yang berarus deras menjadi saksi dari upaya luar biasa tersebut. Yan’an, dengan segala jenis biji-bijian pangan, mendorong perkembangan CPC dengan kuat, serta mendukung kemenangan revolusi China. Yan’an dan masyarakatnya memberikan kontribusi yang luar biasa bagi kemenangan revolusi China, yang tidak boleh kita lupakan, ungkap Xi.
“Saya tinggal dan bekerja di Yan’an selama tujuh tahun,” ujar Xi dengan antusias. “Generasi senior saya juga pernah tinggal di sini, dan saya cukup akrab dengan daerah ini. Ketika saya dikirim ke Shaanxi utara dan bekerja di ladang sebagai petani, setiap kali saya mendapat kesempatan untuk datang ke Yan’an, saya akan mengunjungi situs-situs revolusioner, termasuk situs Kongres Nasional CPC ketujuh, Yangjialing, Zaoyuan, dan Bukit Fenghuang. Setelah bekerja di Komite Sentral CPC, saya tiga kali melakukan kunjungan inspeksi di sini,” katanya. “Kali ini, dengan para anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral CPC, saya datang ke sini untuk menyatakan bahwa kepemimpinan pusat yang baru akan mewarisi dan meneruskan tradisi mulia dan gaya kerja yang baik dari Partai yang dipupuk selama Periode Yan’an, dan meneruskan Semangat Yan’an,” tutur Xi.
Dia menekankan, tradisi mulia dan perilaku baik CPC dipupuk dan diteruskan selama bertahun-tahun di Yan’an, dan Semangat Yan’an yang ditandai dengan arah politik yang tegas dan benar, garis ideologis untuk memerdekakan pikiran dan mencari kebenaran dari fakta, prinsip melayani rakyat dengan sepenuh hati, serta gaya kemandirian dan kerja keras, merupakan sumber inspirasi yang tak ternilai bagi Partai, dan harus diturunkan dari generasi ke generasi.
Xi menuturkan, arah politik yang tegas dan benar merupakan inti dari Semangat Yan’an. Pada 1938, ketika menjawab pertanyaan “Apa yang harus dipelajari di Universitas Militer dan Politik Perlawanan terhadap Agresi Jepang di Yan’an”, Kamerad Mao Zedong menjawab, “Pertama dan yang paling utama, kita harus belajar tentang arah politik.” Semua anggota Partai harus mengikuti arah politik yang benar, dengan tegas menerapkan teori, garis, dan kebijakan dasar Partai, melaksanakan keputusan dan rencana Komite Sentral Partai secara menyeluruh, guna lebih lanjut memajukan tujuan besar yang dipelopori oleh para revolusioner dari generasi terdahulu.