Foto yang diabadikan pada 8 Oktober 2012 ini menunjukkan peralatan jalur pipa Nord Stream sebelum upacara pembukaan jalur gas Nord Stream 2 di teluk Portovaya, sekitar 60 km dari Kota Vyborg, Rusia barat laut. (Foto dokumentasi Xinhua)
TEHERAN, 23 Oktober (Xinhua) — Iran menandatangani kontrak dengan Rusia untuk mengekspor 40 turbin gas buatan dalam negerinya ke Rusia, seperti dilaporkan oleh Kantor Berita Shana yang berafiliasi dengan kementerian Perminyakan Iran pada Minggu (23/10).
Iran kini mampu memenuhi 85 persen kebutuhan domestiknya untuk peralatan dan fasilitas gas, dan produksi gasnya meningkat dua kali lipat terlepas dari sanksi keras Amerika Serikat (AS), kata Shana mengutip Reza Noshadi, kepala Iran Gas Engineering and Development Company.
Iran dan Rusia dalam beberapa tahun terakhir memperluas kerja sama mereka di berbagai bidang.
Pada Juli lalu, kedua negara menandatangani nota kesepahaman, yang menyebutkan bahwa Rusia diharapkan akan menginvestasikan sekitar 40 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.576) dalam industri perminyakan Iran, lapor Shana.
Pada akhir Juli lalu, Gubernur Bank Sentral Iran Ali Salehabadi mengumumkan bahwa Bursa Efek Teheran meluncurkan perdagangan rial-rubel, menurut kantor berita resmi Iran, IRNA.
Sekitar sebulan kemudian, dia mengatakan Teheran dan Moskow akan memperluas penggunaan mata uang nasional dalam transaksi ke area perdagangan bilateral lainnya, menurut kantor berita semiresmi Iran, Fars News Agency.
Pada akhir Agustus, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Rusia dan Iran sedang menyelesaikan dokumen komprehensif mengenai kerja sama kedua negara.
“Kami puas dengan cara hubungan bilateral kami berkembang. Hubungan bilateral mencapai tingkat kualitatif baru, yang akan dipastikan dalam kesepakatan besar antara kedua negara,” kata Lavrov pada konferensi pers bersama setelah pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian di Moskow. [Xinhua]