ANKARA – Tingkat pengangguran Turki pada Agustus 2022 turun ke angka satu digit untuk pertama kalinya dalam empat tahun dan level bulanan terendah sejak 2014, menurut data yang dirilis oleh Institut Statistik Turki pada Senin (10/10).
Angka tersebut turun 0,4 persen secara bulanan (month on month) menjadi 9,6 persen pada Agustus, dengan jumlah pengangguran berusia 15 tahun ke atas turun 100.000 dari Juli lalu menjadi 3,31 juta pada Agustus, tunjuk data resmi.
Selain itu, tingkat pengangguran tersebut terdiri dari 8,2 persen laki-laki dan 12,5 persen perempuan pada Agustus.
Tingkat pengangguran Turki diperkirakan menjadi 10,8 persen pada 2022, 10,4 persen pada 2023, 9,9 persen pada 2024, dan 9,6 persen pada 2025, menurut Program Jangka Menengah tiga tahun Turki yang dirilis pada September.
Ekonomi Turki tumbuh sebesar 7,6 persen secara tahunan (year on year) pada kuartal kedua 2022, sementara inflasi tahunan mencapai 83,45 persen pada September, level tertinggi dalam 24 tahun.
Turki menghadapi krisis keuangan yang belum pernah terjadi dalam beberapa dekade, dengan lira Turki anjlok sejak merebaknya wabah COVID-19 pada awal 2020. Konflik Rusia-Ukraina yang pecah pada akhir Februari lalu semakin memperburuk situasi Turki dengan mendorong harga energi ke level tertinggi baru.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan merupakan sosok yang mendukung suku bunga rendah, berharap langkah itu akan mendorong pertumbuhan, lapangan kerja, dan investasi meskipun inflasi tercatat sangat tinggi.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Ankara. (XHTV)