Seorang tenaga kesehatan memberikan satu dosis vaksin polio kepada seorang anak dalam sebuah kampanye vaksinasi polio di Kabul, Afghanistan, pada 19 September 2022. (Xinhua/Saifurahman Safi)
Kisah-kisah mereka sungguh menyedihkan, tetapi juga sangat tak asing. Anak-anak dalam tahanan imigrasi federal menghadapi sistem perawatan restriktif yang kerap gagal memenuhi kebutuhan anak-anak yang tidak punya keluarga yang dapat menampung mereka.
NEW YORK CITY, 10 Oktober (Xinhua) — Saat peringatan satu tahun pengambilalihan Taliban di Afghanistan telah berlalu, sekitar 100 anak muda Afghanistan masih berada dalam tahanan pemerintah Amerika Serikat (AS) tanpa didampingi orang tua mereka, yang sebagian besar ditempatkan di rumah penampungan dan fasilitas perawatan lainnya, lapor majalah Time pekan lalu.
“Jumlah ini mencerminkan kemajuan besar dalam penyerahan ratusan anak muda Afghanistan kepada para sponsor selama setahun terakhir, tetapi sekaligus masalah signifikan yang menggerogoti sistem pelayanan bagi anak di bawah umur tanpa pendamping,” seperti tertulis dalam laporan itu.
“Setelah melarikan diri dari rezim Taliban yang brutal, anak muda Afghanistan yang belum berkumpul kembalidengan keluarga harus mendekam selama berbulan-bulan di fasilitas yang sangat ketat dan tidak sesuai untuk memenuhi kebutuhan anak-anak dengan trauma kompleks,” lanjut laporan itu.
Kisah-kisah mereka sungguh menyedihkan, tetapi juga sangat tak asing. Anak-anak dalam tahanan imigrasi federal menghadapi sistem perawatan restriktif yang kerap gagal memenuhi kebutuhan anak-anak yangtidak punya keluarga yang dapat menampung mereka, imbuhnya.
Sebagian besar anak-anak hidup dengan kecemasan terus-menerus tentang keselamatan keluarga mereka di Afghanistan, tetapi menghadapi pembatasan ketat terkait seberapa sering mereka dapat berkomunikasi dengan keluarga mereka. Harapan mereka untuk melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat pun kandas, tulis laporan itu. [Xinhua]