NEW YORK CITY, Wali Kota New York City Eric Adams pada Jumat (7/10) mengumumkan keadaan darurat sebagai tanggapan atas masuknya para pencari suaka yang memecahkan rekor ke kota tersebut, sebagian besar dari perbatasan selatan Amerika Serikat (AS).
Sebuah kebijakaneksekutif pada Jumat itu diterbitkan untuk secara resmi mengarahkan semua lembaga terkait di kota tersebut guna mengoordinasikan upaya-upaya mereka agar dapat merespons krisis kemanusiaan para pencari suaka dan membangun pusat bantuan kemanusiaan yang bersifat sementara.
Keadaan darurat tersebut akan tetap berlaku selama 30 hari dan kemungkinan dapat diperpanjang, sesuai dengan kebijakan eksekutif.
Adams juga menyerukan bantuan darurat federal dan negara bagian untuk menangani masuknya para pencari suaka yang kian berlanjut, termasuk undang-undang yang memungkinkan para pencari suaka untuk bekerja, strategi dekompresi di perbatasan, berbagai upaya terkoordinasi untuk memindahkan para pencari suaka ke kota lain, juga bantuan keuangan darurat dan reformasi imigrasi.
Sistem penampungan di New York City sekarang beroperasi pada kapasitas mendekati 100 persen yang menampung lebih dari 61.000 orang, dan kota itu akan memiliki lebih dari 100.000 pencari suaka tahun depan jika tren saat ini terus berlanjut, menurut Adams.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service