Orang-orang berjalan di Via dei Condotti di Roma, Italia, pada 1 Mei 2022. (Xinhua/Jin Mamengni)
Tingkat infeksi harian COVID-19 di Italia pada Selasa (4/10) mencapai hampir 59.000, tertinggi sejak 2 Agustus. Para pejabat kesehatan Italia memperingatkan bahwa angka tersebut dapat meningkat lebih lanjut dalam beberapa pekan mendatang, karena cuaca yang lebih dingin mendorong lebih banyak aktivitas dilakukan di dalam ruangan.
ROMA, 6 Oktober (Xinhua) — Italia sepertinya akan menghadapi gelombang baru virus corona, dengan melonjaknya infeksi dan kasus rawat inap selama sepekan terakhir, menurut data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Italia pada Kamis (6/10).
Pada Kamis, Italia mencatat hampir 45.000 kasus baru COVID-19, turun tipis dari hari sebelumnya namun masih jauh di atas rata-rata yang tercatat bulan lalu. Menurut badan data kesehatan Yayasan Gimbe, tingkat infeksi secara luas selama sepekan terakhir 52 persen lebih tinggi dari pekan sebelumnya.
Sementara itu, tingkat infeksi harian pada Selasa (4/10) yang nyaris menyentuh angka 59.000 merupakan yang tertinggi sejak 2 Agustus.
Para pejabat kesehatan memperingatkan bahwa angka tersebut berpotensi meningkat lebih lanjut dalam beberapa pekan mendatang, karena cuaca yang lebih dingin mendorong lebih banyak aktivitas dilakukan di dalam ruangan.
![](https://www.wartabuana.com/wp-content/uploads/2022/10/view-pQcU2n.jpeg)
Sebuah papan informasi terkait COVID-19 terlihat di Galleria Alberto Sordi di Roma, Italia, pada 1 Mei 2022. (Xinhua/Jin Mamengni)
Yayasan Gimbe melaporkan bahwa penerimaan pasien COVID-19 di Unit Perawatan Intensif (Intensive Care Unit/ICU) melonjak 21 persen selama pekan yang berakhir pada Selasa, sementara kasus rawat inap umum terkait pandemi tercatat naik 32 persen.
Kementerian Kesehatan Italia mengatakan bahwa tingkat kepositifan dari penyakit yang disebabkan oleh virus coronatersebut, atau persentase tes COVID-19 yang teruji positif, mencapai sekitar 20 persen untuk empat dari lima hari terakhir. Angka itu dua kali lipat lebih tinggi dari tingkat kepositifan sekitar 10 persen yang tercatat sebulan yang lalu.
Pada Kamis, total kasus COVID-19 aktif di Italia, untuk kali pertama dalam sebulan terakhir, menembus angka 500.000.
Perkembangan tersebut terjadi tepat setelah pembatasan kesehatan terakhir terkait COVID-19 dicabut. Pada September, pelajar di Italia kembali ke sekolah tanpa persyaratan penggunaan masker atau tes COVID-19. Sedangkan Jumat (30/9) pekan lalu menjadi hari terakhir pemberlakuan wajib mengenakan masker di dalam transportasi umum di Italia.
![](https://www.wartabuana.com/wp-content/uploads/2022/10/view-4951RA.jpeg)
Sejumlah murid mengantre untuk masuk ke sebuah sekolah menengah atas (SMA) di Roma, Italia, pada 13 September 2021. (Xinhua/Alberto Lingria)
Roberto Speranza, menteri kesehatan yang masa jabatannya segera berakhir, mengatakan pemerintah Italia tidak akan menerapkan pembatasan kesehatan COVID-19 baru selama sisa jabatannya. Parlemen Italia yang baru terpilih akan resmi bertugas pada 13 Oktober, dan pemerintahan baru akan dibentuk segera setelahnya.
Namun demikian, Italia menunjukkan sejumlah indikator positif terkait COVID-19, dengan tingkat kematian mingguan turun menjadi 281 kasus selama satu pekan terakhir dari 307 kasus yang tercatat pada sepekan sebelumnya. Angka tersebut masih jauh di bawah total kematian mingguan yang mencapai lebih dari 1.000 kasus pada Juli, dan total kematian mingguan yang nyaris mencapai 2.000 kasus pada akhir 2021 dan awal 2022.
Menurut Yayasan Gimbe, tingkat kematian terkait COVID-19 menurun 8,5 persen selama sepekan terakhir, dan sejauh ini telah menurun selama lima pekan berturut-turut. [Xinhua]