Foto yang diabadikan pada 5 September 2022 ini menunjukkan kantor pusat Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) di Wina, Austria. (Xinhua/Wang Zhou)
Para investor sedang menunggu keputusan pada pertemuan OPEC+ pekan depan, di saat harga minyak jatuh baru-baru ini karena kekhawatiran akan perlambatan ekonomi dan kontraksi permintaan.
WINA, 1 Oktober (Xinhua) — Organisasi perminyakan OPEC+ akan bertemu di Wina dalam pertemuan tingkat menteri pada 5 Oktober untuk membahas strategi outputmendatang, demikian menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh organisasi tersebut pada Sabtu (1/10).
Ini merupakan pertemuan tatap muka pertama pada tingkat menteri untuk OPEC+ sejak Maret 2020 saat pembatasan terkait pengendalian COVID-19 membuat pertemuan itu dialihkan menjadi via online.
Para investor sedang menunggu keputusan pada pertemuan OPEC+ pekan depan, di saat harga minyak jatuh baru-baru ini karena kekhawatiran akan perlambatan ekonomi dan kontraksi permintaan. Baik minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) maupun Brent telah turun dari puncaknya di atas 120 dolar AS (1 dolar AS = Rp15.247) per barel pada Juni menjadi sekitar 80 dolar AS per barel.
OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) dan para mitranya, memangkas produksi minyak secara besar-besaran pada 2020 ketika pandemi COVID-19 menekan permintaan. Kelompok tersebut mulai melonggarkan pemangkasan outputpada Juli 2021 saat pasar membaik.
Pada pertemuan tingkat menteri terakhirnya yang digelar secara virtual pada awal September, OPEC+ mengumumkan pemangkasan produksi dalam skala kecil sebesar 100.000 barel per hari selama Oktober, pemangkasan produksi pertamanya dalam lebih dari setahun, untuk menopang penurunan harga minyak mentah. [Xinhua]
Foto yang diabadikan pada 28 Juni 2021 ini menunjukkan kawasan industri raksasa minyak Saudi Aramco di Dammam, Arab Saudi. (Xinhua/Hu Guan)