Foto dari udara yang diabadikan pada 1 Maret 2022 ini menunjukkan Jalan Nasional No. 3 di Provinsi Takeo, Kamboja. (Xinhua/Ly Lay)
“GDI bertujuan membantu negara-negara kurang berkembang, terutama mereka yang tengah berjuang untuk pulih dari pandemi COVID-19, mengurangi kemiskinan dan (risiko) ketahanan pangan melalui kerja sama internasional, serta mempromosikan pembangunan hijau dan finansial,” ujar Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn.
PHNOM PENH, 17 Juli (Xinhua) — Inisiatif Pembangunan Global (Global Development Initiative/GDI) yang diusulkan China sangat penting dalam mendukung negara-negara kurang berkembang untuk pulih dari pandemi COVID-19 dan untuk mengurangi kemiskinan, demikian disampaikan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn.
Dalam sebuah wawancara tertulis dengan media China belum lama ini, Sokhonn mengatakan bahwa GDI telah disambut hangat oleh komunitas internasional, terutama negara-negara berkembang.
“Ini karena GDI bertujuan membantu negara-negara kurang berkembang, terutama mereka yang tengah berjuang untuk pulih dari pandemi COVID-19, mengurangi kemiskinan dan (risiko) ketahanan pangan melalui kerja sama internasional, serta mempromosikan pembangunan hijau dan finansial,” katanya.
“Jelas, GDI merupakan barang publik lainnya yang diberikan China kepada seluruh dunia,” imbuhnya.
Seorang petani bekerja di Pusat Teknologi Pertanian Filipina-China (Philippine-Sino Center for Agricultural Technology/PhilSCAT) di Provinsi Nueva Ecija, Filipina, pada 25 Maret 2022. (Xinhua/Rouelle Umali)
Sokhonn mengatakan bahwa GDI akan berkontribusi untuk memperkuat kerja sama pembangunan internasional dan mempercepat implementasi Agenda 2030 PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan.
Selain itu, GDI mengingatkan bahwa setiap bangsa menginginkan pembangunan dan pertumbuhan, oleh karena itu, kerja sama diperlukan, ujarnya.
Diplomat tinggi itu mengatakan bahwa Kamboja sangat mendukung GDI.
“Saya sangat yakin bahwa partisipasi Kamboja dalam inisiatif ini akan semakin memperkuat kerangka kerja sama yang ada, terutama Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) serta pembangunan Komunitas Kamboja-China dengan Masa Depan Bersama,” ungkapnya.
Seorang anak mengisi botol plastik miliknya dengan air minum dari sebuah wadah penyaring air sumbangan China di taman kanak-kanak komunitas Desa Trapeang Thlan di Distrik Prek Pnov, Phnom Penh, Kamboja, pada 21 Oktober 2020. (Xinhua/Sovannara)
Ekonom senior Ky Sereyvath, yang juga menjabat sebagai direktur jenderal Institut Studi China di Royal Academy of Cambodia, pada Jumat (15/7) mengatakan bahwa GDI telah menetapkan cetak biru bagi pembangunan negara-negara dan kerja sama pembangunan internasional, serta menunjukkan langkah maju bagi pembangunan global dan kerja sama pembangunan internasional.
“GDI menganut konsep inti yang berpusat pada manusia,” ujarnya kepada Xinhua. “Hal itu akan membantu mempromosikan kemakmuran global, membawa pembangunan global menuju tahap baru pertumbuhan yang seimbang, terkoordinasi, dan inklusif.”
Joseph Matthews, seorang profesor senior di BELTEI International University di Phnom Penh, pada Jumat yang sama mengatakan bahwa GDI akan mendorong sebuah komunitas pembangunan global dengan masa depan bersama dan itu merupakan aspirasi semua bangsa untuk kehidupan yang lebih baik.
Foto yang diabadikan pada 29 Maret 2022 ini menunjukkan paket-paket vaksin COVID-19 Sinovac di Bandar Udara Internasional Phnom Penh di Phnom Penh, Kamboja. (Xinhua/Ly Lay)
“Inisiatif tersebut berfokus pada pembangunan sebagai kunci utama untuk mengatasi semua masalah, dan berusaha memecahkan isu-isu pembangunan yang rumit serta menciptakan lebih banyak peluang untuk pembangunan, tanpa meninggalkan negara dan individu,” ujarnya kepada Xinhua.
Dirinya menambahkan bahwa GDI merespons dinamika dan kebutuhan mendesak pembangunan global, mengingat hal itu mengidentifikasi bidang-bidang prioritas seperti pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, COVID-19 dan vaksin, pembiayaan untuk pembangunan, perubahan iklim dan pembangunan hijau, industrialisasi, ekonomi digital, serta konektivitas.
“GDI mendukung semangat kemitraan yang terbuka dan inklusif, dan saya yakin bahwa hal ini akan menyuntikkan dorongan baru ke dalam implementasi Agenda 2030 PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan,” ujar Matthews. [Xinhua]