AMMAN – Disambut oleh sekitar 1.500 lilin yang menyala, para pengunjung Petra di Yordania selatan memanjakan diri mereka dalam sebuah tur malam yang unik di kota kuno tersebut sebagai bagian dari kegiatan Petra by Night.
Petra terkenal sebagai “Kota Mawar Merah” karena warna batu ukirannya. Batu ukiran itu juga merupakan salah satu situs arkeologi paling terkenal di dunia.
Dalam tur malam tersebut, para pengunjung, yang dipandu oleh cahaya lilin, akan melewati sebuah ngarai sempit sepanjang 1,2 kilometer yang disebut Siq di antara pegunungan berbatu untuk mencapai monumen yang lebih terkenal di Petra, Al-Khazneh.
Kegiatan itu juga menampilkan lilin, efek pencahayaan, dan musik yang dimainkan dengan seruling tradisional Badui yang disebut Shabbaba dan alat musik gesek yang disebut Rabbaba.
Menurut pihak penyelenggara, kegiatan Petra by Night telah menjadi sebuah acara tiga mingguan sejak diluncurkan pada 1998, yang menarik ribuan wisatawan dari seluruh dunia. Acara tersebut saat ini menampung sekitar 200 hingga 400 penonton setiap kali diselenggarakan usai ditangguhkan pada 2020 akibat pandemi COVID-19.
THEODORA ALEXA, Turis dari Rumania:
“Ini pertama kalinya (saya) berada di Yordania, pertama kalinya melihat keajaiban dunia ini, dan sangat melampaui ekspektasi saya. Semua pengalaman dengan lampu dan nyanyian Badui tersebut sangat bagus. Ini sangat berbeda dari apa yang pernah saya saksikan sebelumnya.”
LAURA, Turis dari Spanyol:
“Ini sangat menginspirasi. Saya juga seorang musisi dan saya menyukai musik dengan semua pemandangan dan warna bangunannya. Ini pengalaman yang sangat bagus.”
MOHAMMAD ALFARAJJAT, Manajer acara:
“Poin terpenting dari Petra by Night adalah suasananya, suasana cahaya lilin saat orang-orang berjalan di tengah Siq dan semangat orang-orang Nabatea yang tinggal di kota megah itu terhampar di atas mereka, jadi ini adalah tentang suasana dan pengalaman baru di Petra.”
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Amman. (XHTV)