Foto yang diabadikan pada 30 Agustus 2021 ini menunjukkan kawanan gajah di Cagar Alam Nasional Maasai Mara di Kenya. (Xinhua/Dong Jianghui)
World Wide Fund for Nature, sebuah badan konservasi satwa liar global, pada Rabu mengatakan bahwa Kenya telah mencapai kemajuan dalam melindungi spesies ikoniknya, seperti badak dan gajah, dari pemburu liar.
NAIROBI, 22 September (Xinhua) — World Wide Fund for Nature (WWF), sebuah badan konservasi satwa liar global, pada Rabu (21/9) mengatakan bahwa Kenya telah mencapai kemajuan dalam melindungi spesies ikoniknya, seperti badak dan gajah, dari pemburu liar.
Jackson Kiplagat, kepala program konservasi di WWF Kenya, mengatakan pada sebuah forum di Nairobi, ibu kota Kenya, bahwa negara tersebut telah menerapkan sejumlah kebijakan dan reformasi hukum yang menjatuhkan sanksi lebih berat untuk kejahatan terhadap satwa liar.
“Terdapat juga peningkatan koordinasi dalam penyelidikan dan penuntutan perdagangan ilegal produk satwa liar oleh lembaga-lembaga pemerintah,” kata Kiplagat dalam acara Penghargaan Katalis Inisiatif Keuangan Berkelanjutan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Bankir Kenya (Kenya Bankers Association/KBA), badan payung industri perbankan.
Salome Lemalasia, seorang jagawana berusia 30 tahun, merawat badak hitam berusia enam tahun bernama Loijipu di Sera Community Conservancy di wilayah Samburu, Kenya, pada 11 Mei 2022. (Xinhua/John Okoyo)
Menurut Kiplagat, negara di Afrika Timur itu mengalami peningkatan populasi badak dan gajah berkat penerapan kebijakan lahan yang tepat.
“Kenya juga bergerak cepat dalam menciptakan konservasi untuk memperluas lahan yang tersedia bagi spesies satwa liarnya yang terancam punah,” lanjutnya.
Kiplagat mencatat bahwa Kenya juga telah bermitra dengan para donor untuk mendirikan laboratorium forensik yang memfasilitasi penyelidikan kejahatan terhadap satwa liar. Dia mengungkapkan bahwa negara di Afrika Timur itu juga telah meningkatkan pengawasan terhadap perdagangan gelap produk satwa liar di titik-titik perbatasannya. [Xinhua]