YERUSALEM – Tim peneliti Israel menemukan sisa-sisa opium di bejana tembikar yang ditemukan di Israel tengah, yang berasal dari sekitar 3.400 tahun lalu.
Ini menjadi bukti paling awal yang diketahui di dunia untuk penggunaan obat halusinogen, kata Otoritas Kepurbakalaan Israel (Israel Antiquities Authority/IAA) dan Universitas Tel Aviv (Tel Aviv University/TAU) dalam sebuah pernyataan bersama pada Selasa (20/9).
Dalam sebuah studi, yang dilakukan oleh IAA, TAU, dan Weizmann Institute of Science di Israel tengah dan diterbitkan di jurnal Archaeometry, tim tersebut mengungkapkan bahwa masyarakat Kanaan menggunakan opium dalam ritual pemakaman sebagai persembahan untuk orang mati.
Sejumlah bejana keramik, beberapa di antaranya dibuat di Siprus, ditemukan pada 2012 lalu di makam masyarakat Kanaan di antara reruntuhan kota kuno Tel Yehud, di Kota Yehud-Monosson saat ini.
Bejana-bejana itu diletakkan di makam sebagai persembahan dengan keyakinan bahwa bejana tersebut akan digunakan oleh orang mati di alam baka, kata pernyataan itu.
Melalui analisis residu organik, para peneliti menemukan residu opium di delapan bejana.
Temuan tersebut mengonfirmasi asumsi bahwa opium dan perdagangannya memiliki peran dalam budaya Timur Dekat, imbuh pernyataan itu.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Yerusalem. (XHTV)