Warga yang terdampak banjir duduk di luar tenda darurat mereka di sebuah daerah yang dilanda banjir di Distrik Tando Allahyar di Provinsi Sindh, Pakistan selatan, pada 25 Agustus 2022. (Xinhua/Str)
Pakistan meminta bantuan internasional di saat kerusakan akibat hujan yang terus mengguyur terjadi di seluruh wilayahnya.
ISLAMABAD, 27 Agustus (Xinhua) — Pakistan telah menghubungi donatur, negara sahabat, dan lembaga-lembaga keuangan internasional untuk meminta bantuan dalam merespons skala bencana banjir, demikian disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Pakistan Shahbaz Sharif melalui Twitter pada Kamis (25/8) malam waktu setempat.

Sebuah kendaraan melaju menembus banjir setelah hujan lebat di Hyderabad, Pakistan selatan, pada 23 Agustus 2022. (Str/Xinhua)
“Hujan yang terus mengguyur telah menyebabkan kehancuran di seluruh penjuru negeri,” sebut sang perdana menteri dalam cuitannya di Twitter pada Jumat (26/8).
Meski belum didokumentasikan, kerugian yang dialami setara dengan kerugian dalam bencana banjir bandang yang terjadi pada 2010, imbuhnya.

Warga yang terdampak banjir mengungsi dari daerah yang dilanda banjir di Distrik Tando Allahyar di Provinsi Sindh, Pakistan selatan, pada 25 Agustus 2022. (Xinhua/Str)
Sebagai bagian dari upaya negara tersebut untuk mengerahkan semua sumber daya, Sharif mengatakan bahwa dia telah bertemu dengan sejumlah duta besar, komisaris tinggi, dan para anggota senior korps diplomatik yang berbasis di Islamabad untuk memberi tahu mereka tentang situasi tersebut.

Seorang pria duduk di atas reruntuhan sebuah rumah yang rusak di daerah yang dilanda banjir di Distrik Rajanpur, Provinsi Punjab, Pakistan, pada 25 Agustus 2022. (Xinhua/Str)
“Kami berterima kasih kepada masyarakat internasional atas simpati, belasungkawa, dan dukungan yang mereka janjikan,” ujar Sharif. [Xinhua]