LANZHOU – Sejumlah seniman wayang kulit dan cendekiawan dari Provinsi Gansu di China barat laut dan Malaysia berpartisipasi dalam sebuah lokakarya daring yang mempromosikan kerja sama budaya dan pariwisata berkualitas tinggi antara China dan Malaysia.
Bertema “Jalur Sutra, Koneksi & Percakapan” (Silk Road, Connection & Conversation), lokakarya dua hari tersebut menampilkan pertunjukan wayang kulit yang inovatif dan tradisional dari kedua negara serta keterampilan artistik seperti pertunjukan lagu-lagu daerah dan alat musik.
LI FENG, Pusat Perlindungan Warisan Budaya Takbenda di Wilayah Huanxian:
“Melalui kegiatan ini, kami menyadari bahwa sembari melindungi dan mewarisi budaya tradisional kami, kami harus keluar dan memperkuat interaksi dengan pihak lain untuk mempelajari keunggulan mereka guna memperbaiki kekurangan kami. Dengan cara itu, kami dapat mewariskan wayang kulit Daoqing dengan lebih baik lagi. Saya menantikan lebih banyak acara serupa di masa mendatang.”
XU MINGTANG, Seniman Wayang Kulit Daoqing di Wilayah Huanxian:
“Saya harap akan ada lebih banyak kegiatan seperti ini agar semakin banyak orang dapat mempelajari dan mewarisi seni wayang kulit China.”
Wayang kulit China merupakan seni rakyat tradisional China yang telah diterima sejak lama oleh masyarakat di Malaysia.
Berasal dari era Dinasti Han (202 SM-220 M), wayang kulit Daoqing di wilayah Huanxian adalah cabang penting dari wayang kulit China dan telah dicantumkan dalam daftar warisan budaya takbenda nasional sejak 2006.
Koresponden Kantor Berita Xinhua melaporkan dari Lanzhou, China. (XHTV)