Daerah Otonom Mongolia Dalam di China utara, tempat beberapa gurun besar berada, saat ini berada di garis depan dalam perjuangan China melawan desertifikasi, dan telah memicu gerakan hijau negara itu untuk membentuk sebuah pembatas ekologis yang penting di China.
Pada 2011, China meluncurkan sebuah program perlindungan ekologis padang rumput dengan subsidi dan insentif reward untuk mendorong para penggembala bergabung dalam upaya pelarangan penggembalaan di delapan daerah setingkat provinsi, termasuk Mongolia Dalam dan Daerah Otonom Uighur Xinjiang.
Menurut otoritas daerah itu, sekitar 404 juta mu (sekitar 26,9 juta hektare) padang rumput di Mongolia Dalam telah tercakup dalam larangan penggembalaan, dan langkah-langkah perlindungan ekologis pun telah diterapkan pada 616 juta mu (sekitar 41 juta hektare) padang rumput, yang memberi manfaat bagi lebih dari 1,4 juta rumah tangga pedesaan.
Selain itu, berbagai langkah teknologi juga telah diadopsi untuk membantu merehabilitasi kawasan-kawasan padang rumput yang rusak.
Para peneliti di M-Grass, sebuah perusahaan teknologi di Mongolia Dalam, melakukan eksperimen terhadap enam galur rumput yang dibawa oleh pesawat antariksa berawak Shenzhou-13 di luar angkasa selama enam bulan pada awal tahun ini.
Itu merupakan kali kedua perusahaan tersebut mengirim benih ke luar angkasa, setelah dibawanya kembali mutasi spesies rumput dengan wahana antariksa Bulan Chang’e-5 pada 2020.
Menurut Liu, setelah seleksi lebih lanjut dan penanaman, varietas benih unggul akan digunakan untuk restorasi ekologis dan pembangunan lanskap perkotaan.
Dijuluki sebagai “ginjal padang rumput”, Danau Hulun, danau air tawar terbesar di Mongolia Dalam, mencatatkan area perairan yang semakin luas, ekologi lahan basahnya pulih, dan keanekaragaman hayati meningkat berkat upaya konservasi yang telah ditingkatkan selama bertahun-tahun.
Menurut Administrasi Cagar Alam Nasional Danau Hulun, sejak 2012, luas perairan danau yang sempat menyusut itu bertambah dari sekitar 1.700 km persegi menjadi lebih dari 2.200 km persegi.
Hingga Februari tahun ini, terdapat 345 spesies burung, 39 spesies ikan, dan 38 spesies hewan lainnya yang tercatat di kawasan tersebut.
Danau Hulun termasuk dalam daftar lahan basah yang penting secara internasional pada 2002.
Diproduksi oleh Xinhua Global Service