Penduduk setempat membersihkan lumpur dari rumah mereka di Qingshan, Wilayah Otonom Etnis Hui dan Tu Datong di Provinsi Qinghai, China barat laut, pada 18 Agustus 2022. (Xinhua/Zhang Hongxiang)
XINING, 19 Agustus (Xinhua) — Sebanyak 17 orang ditemukan tewas sementara 17 lainnya masih hilang usai banjir bandang bercampur lumpur dan bebatuan yang dipicu oleh hujan lebat menerjang sejumlah desa di Provinsi Qinghai, China barat laut, pada Kamis (18/8) pagi, kata otoritas lokal dalam sebuah konferensi pers pada Kamis malam waktu setempat.
Sebanyak 20 orang yang sebelumnya dilaporkan hilang telah berhasil diselamatkan. Sekitar 4.500 petugas pemadam kebakaran, polisi, tentara, personel tanggap darurat, dan penduduk setempat masih mencari orang-orang yang hilang, ujar Han Xianghui, wakil kepala departemen manajemen kedaruratan provinsi itu, dalam konferensi pers tersebut.
Hujan lebat yang mengguyur sejak Rabu (17/8) pukul 22.25 waktu setempat itu menerjang Wilayah Otonom Etnis Hui dan Tu Datong di Xining, ibu kota provinsi tersebut. Pada Kamis tengah malam, hujan deras tersebut memicu banjir bandang dan lumpur longsor serta menyebabkan arus sungai berubah arah.
Total 6.245 warga di enam desa terimbas oleh bencana ini, saat sedikitnya dua bangunan hanyut dan 14 lainnya mengalami kerusakan yang serius.
Seorang personel penyelamat melakukan pekerjaan pencarian dan penyelamatan di Desa Shadai di Qingshan, Wilayah Otonom Etnis Hui dan Tu Datong, Provinsi Qinghai, China barat laut, pada 18 Agustus 2022. (Xinhua/Zhang Hongxiang)
Ma Mingxu, kepala pemerintah wilayah tersebut, menuturkan tempat penampungan sementara telah didirikan di dua sekolah untuk mengakomodasi lebih dari 1.200 orang.
Kementerian Keuangan dan Kementerian Manajemen Kedaruratan China bersama-sama mengalokasikan dana bantuan bencana alam senilai 50 juta yuan (1 yuan = Rp2.181), serta tambahan 50 juta yuan dari departemen keuangan provinsi tersebut.
Dana itu akan digunakan untuk upaya penyelamatan darurat dan bantuan bencana, yang berfokus pada pencarian, penyelamatan, dan relokasi warga yang terdampak bencana, deteksi bencana sekunder, perbaikan rumah-rumah yang mengalami kerusakan, dan aspek-aspek lainnya. [Xinhua]